Liputan6.com, Jakarta - Sebuah sepatu yang dijuluki “Sepatu Setan” baru-baru ini menuai kontroversi. Sepatu yang diproduksi oleh perusahaan MSCHF tersebut diklaim berisi setetes darah manusia.
Sepatu yang berkolaborasi dengan rapper Lil Nas Z itu dinamakan dengan sebutan “Satan Shoes” atau Sepatu Setan.
Baca Juga
Advertisement
Untuk modelnya sendiri, sepatu tersebut dirancang dengan nuansa hitam dan merah menampilkan liontin pentagram perak yang ditempelkan pada bagian tali. Sementara tulisan 'LUKE 10:18' yang merupakan referensi ayat dari Alkitab tercetak di bagian samping sepatu.
Sementara tulisan MSCHF dan Lil Nas Z, dicetak di bagian tumit dengan warna merah. Tapi detail paling kontroversial tentang sepatu kets edisi terbatas ini adalah setetes darah manusia yang terdapat pada 666 pasang sepatu tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Laku Terjual
Melansir dari Oddity Central, Kamis (1/3/2021), sepatu tersebut dibanderol $ 1.018 atau setara dengan Rp 14 juta dan diklaim langsung terjual habis dalam waktu kurang dari satu menit.
Namun tidak lama setelah peluncuran sepatu kets yang tidak biasa tersebut, Nike mengumumkan bahwa mereka mengajukan gugatan terkait merek dagang dan penjualan Sepatu Setan tersebut.
Advertisement
Digugat oleh Nike
"Kami tidak memiliki detail lebih lanjut untuk dibagikan tentang masalah hukum yang menunggu keputusan. Namun, kami dapat memberi tahu Anda bahwa kami tidak memiliki hubungan dengan Lil Nas X atau MSCHF. Sepatu Setan diproduksi tanpa persetujuan atau otorisasi Nike, dan Nike sama sekali tidak terkait dengan proyek ini," kata Nike dalam sebuah pernyataan.
Rupanya MSCHF membeli sepatu kets Nike Air Max 97 secara online dan mendesain ulang menyesuaikannya dengan menambahkan simbol “setan.” Mereka melakukan hal yang sama dengan "Sepatu Yesus" yang mereka rilis beberapa tahun yang lalu, yang dilaporkan mengandung air suci di solnya, hanya saat itu Nike tidak angkat bicara.
Berbicara tentang darah manusia yang diduga digunakan dalam pembuatan Sepatu Setan, Daniel Greenberg, kepala perdagangan MSCHF mengatakan bahwa dia dan anggota tim MSCHF lainnya telah menyumbangkan darah untuk proyek tersebut, tetapi menolak untuk menjelaskan dengan tepat bagaimana darah itu digunakan.