Bandara Yogyakarta dan Juanda Surabaya Resmi Gunakan Tes GeNose Mulai Hari Ini 

Angkasa Pura I resmi menggunakan layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) dan Bandara Juanda Surabaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2021, 12:15 WIB
Petugas medis berjaga saat saat peluncuran Layanan GeNose C-19 di Kantor Dompet Dhuafa, Jakarta, Selasa (9/3/2021). Dompet Dhuafa meluncurkan layanan pemeriksaan tes Covid-19 dengan menggunakan metode GeNose C-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP resmi menggunakan layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) dan Bandara Juanda Surabaya (SUB) sejak hari ini, Kamis 1 April 2021, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor: SE 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi Covid-19. Harga layanan tersebut dibanderol Rp 40.000, calon penumpang diimbau

Terkait dengan rencana tersebut, calon penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) dan Bandara Juanda Surabaya (SUB), diimbau tidak mengandalkan layanan GeNose C-19 sebagai salah satu syarat penerbangan karena keterbatasan kapasitas pemeriksaan GeNose C-19.

Selain itu, calon penumpang yang berencana menggunakan layanan GeNose C-19 di kedua bandara tersebut juga diharapkan dapat memperhatikan waktu operasional layanan, waktu kedatangan di bandara, dan prosedur layanan tersebut.

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memberikan layanan kebandarudaraan terbaik pada masa adaptasi kebiasaan baru, terutama dalam memberikan tambahan layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 di bandara," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Kamis (1/4).

Kendati demikian, pihaknya menyampaikan bahwa kapasitas layanan GeNose C-19 pada tahap awal ini masih terbatas. Oleh karena itu, untuk menjaga ekspektasi calon penumpang dan menghindari penumpukan antrean di dua bandara itu, calon penumpang disarankan untuk tidak bertumpu dan mengandalkan layanan GeNose C-19 saja karena keterbatasan kapasitas pemeriksaan mesin GeNose C-19 setiap jamnya.

"Selain itu, untuk menghindari penumpukan antrean, calon penumpang yang akan menggunakan layanan GeNose di bandara dianjurkan dapat tiba di bandara 3 sampai 4 jam sebelum waktu keberangkatan," tambahnya.

Adapun waktu operasional layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) yaitu pukul 04.00 - 19.00 WIB di mana disediakan 5 mesin GeNose C-19, sehingga kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sebanyak 50 pemeriksaan atau 700 pemeriksaan selama 14 jam waktu operasional (1 jam digunakan untuk waktu istirahat mesin). Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Internasional Yogyakarta per harinya sebanyak 1.800-an penumpang.

Sementara itu, waktu operasional layanan GeNose C-19 di Bandara Juanda Surabaya yaitu pukul 11.00 - 19.00 WIB di mana di bandara ini disediakan sebanyak 10 mesin GeNose C-19 sehingga kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sekitar 100 pemeriksaan kantung udara atau 800 pemeriksaan selama 8 jam waktu operasional. Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Juanda per harinya sebanyak sekitar 6.000 penumpang per hari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tes GeNose Resmi Jadi Syarat Naik Pesawat Mulai Hari Ini, Simak Ketentuannya

Seorang wanita meniup kantung udara saat peluncuran Layanan GeNose C-19 di Kantor Dompet Dhuafa, Jakarta, Selasa (9/3/2021). ). Layanan pemeriksaan tes Covid-19 dibuka untuk umum dengan tarif Rp 40.000 yang sudah termasuk donasi untuk kaum dhuafa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kementerian Perhubungan secara resmi menetapkan aturan penggunaan GeNose sebagai syarat perjalanan udara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021, maka transportasi udara untuk perjalanan domestik akan mulai menggunakan GeNose C19 sebagai alat deteksi dini untuk pengecekan penumpang negatif Covid 19.

"Kami akan mulai menggunakan GeNose C19 sebagai salah satu alternatif persyaratan calon penumpang untuk dapat terbang, namun saat ini akan dimulai di 4 bandar udara," kata Dirjen Novie dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).

Adapun, 4 bandara yang dimaksud ialah Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

Syarat ini secara resmi akan berlaku hari ini 1 April 2021. "Meskipun akan terbatas, namun akan terus dilakukan penambahan dan penyempurnaan dalam pelaksanaannya, dan penumpang juga dapat menggunakan RT-PCR dan Rapid Test Antigen," jelasnya.

Adapun, penumpang yang akan melakukan perjalanan, wajib menunjukkan syarat berupa:

1. Hasil negatif Tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam, atau

2. Hasil negatif Rapid Test Antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam, atau

3. Hasil negatif Tes GeNose C19 di Bandar Udara yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam, sebelum keberangkatan.

Sementara untuk penerbangan menuju Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, wajib menunjukkan:

1. Hasil negatif tes RT-PCR atau Rapid Test Antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimum 2x24 jam, atau

2. Hasil negatif tes GeNose C19 di Bandar Udara yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam, sebelum keberangkatan.

Persyaratan tes tersebut tidak berlaku bagi penerbangan angkutan udara perintis, penerbangan angkutan udara di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dan penumpang anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.

Kemenhub akan terus memantau pelaksanaan perjalanan dan mengingatkan kepada para penyelenggara transportasi udara untuk menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan, melakukan pemeriksaan RT-PCR maupun Rapid Test Antigen terhadap personil pesawat udara, tidak memberikan makanan dan/atau minuman kepada penumpang pada penerbangan yang berdurasi dibawah dua jam kecuali untuk kepentingan medis. 


Bandara Hang Nadim Batam Mulai Layani Tes GeNose Hari Ini 1 April 2021

Calon penumpang kereta api menutup kantong berisi nafasnya yang kemudian dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (5/2/2021). PT Kereta Api Indonesia memberlakukan calon penumpang menjalani GeNose C19 untuk tes COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bandara Internasional Hang Nadim Batam melayani tes Covid-19 dengan GeNose C19 mulai hari ini, 1 April 2021. Hal ini guna menekan penyebaran Covid-19.

General Manager Badan Usaha Bandara Udara (BUBU) Hang Nadim, Benny Syahroni mengatakan akan berlakukan penggunaan alat pendeteksi Covid 19 GeNose mulai 1 April 2021.

"Alatnya ada enam, sekarang sedang pemasangan alat GeNose yang kemudian akan dilakukan Uji coba terlebih dahu, besok (hari ini) di berlakukan," kata Benny kepada Liputan6.com, dikutip Kamis (1/4/2021).

Ia menyebutkan teknis pelaksanaan penggunaan alat GeNose sepenuhnya akan dilakukan oleh pihak RSBP yang bertugas di Bandara Hang Nadim.

Untuk lokasi pelaksanaan tes GeNose bagi penumpang, berada di lokasi pemberangkatan tepatnya tempat pengujian rapid test antigen sebelumnya.

"Nantinya Pihak Bandara akan fokus pendeksian Covid 19 dengan menggunakan alat GeNose, jika hasilnya reaktif akan di lanjutkan ke Swab Antigen," kata Benny.

Untuk kisaran harga tes GeNose akan sesuaikan dengan bandara-bandara di daerah lain yang juga memberlakukan alat GeNose.

"Ya kisaran 30 ribu, di Jakarta dan daerah lain 40 Ribu, " kata Benny.

Menurut Benny GeNose merupakan alat deteksi Covid 19 efektif dan efisien serta murah di bandingkan dengan alat pendeteksi Covid 19 sebelumnya.

"Dengan adanya alat ini (GeNose) dapat memudahkan masyarakat yang akan keluar daerah. GeNose memiliki sensitivitas yang cukup tinggi," kata dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya