Liputan6.com, Jakarta - KJRI Jeddah menggelar pertemuan daring antara 15 pengusaha dan investor dari berbagai daerah di Arab Saudi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat dan Jambi.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi.
Advertisement
"Saya melihat potensi investasi Arab Saudi di luar negeri sangat besar. Mereka mempunyai dana yang luar biasa besar. Nah, ini yang harus kita gunakan untuk kepentingan pembangunan di Indonesia," ujar Konsul Jenderal Indonesia - Jeddah saat membuka kegiatan "Temu Investor".
"Sampai saat ini nilai investasi dari Arab Saudi US$ 5 juta, suatu jumlah yang sangat kecil dan harus diperjuangkan untuk ditingkatkan," lanjut Konjen Eko Hartono.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Proyek Infrastruktur hingga Pariwisata
Berbagai proyek yang siap menerima penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) ditawarkan oleh Dinas PMPTSP di tiga Provinsi tersebut melalui presentasi singkat.
Proyek-proyek, antara lain, pengembangan infrastruktur transportasi, sektor pariwisata, perhotelan, pendidikan, kesehatan dan agrobisnis, manufaktur, dan pendirian pabrik pengolahan produk berbahan dasar kelapa sawit.
Disampaikan pula dalam pertemuan tersebut sektor apa saja yang terbuka dan tertutup bagi PMA, kebijakan berinvestasi di Indonesia, fasilitas dan kemudahan bagi investor asing, nilai penyertaan modal asing di berbagai sektor, jaminan keamanan dan kenyamanan berinvestasi di Indonesia, skema kemitraan dan penyelesaian sengketa.
Di akhir pertemuan, Konjen Eko mengusulkan agar ada tindak lanjut dari pertemuan tersebut guna membahas secara detail dan teknis bidang-bidang yang diminati oleh para calon investor.
KJRI Jeddah mengharapkan adanya minat dari para pengusaha yang hadir terhadap proyek-proyek yang ditawarkan. Untuk itu, KJRI akan siap memfasilitasi pembicaraan teknis lebih lanjut
Advertisement