Pahlawan Keluarga Ini Rela Menjadi Manusia Batu

Tulang punggung atau pencari nafkah adalah pahlawan bagi keluarga. Salah satunya, dilakoni oleh Idris yang menjadi manusia batu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Nov 2012, 04:50 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Menjadi pahlawan tidak hanya harus mengangkat senjata dan membela negara dari penjajah. Tulang punggung atau pencari nafkah adalah pahlawan bagi keluarga. Salah satunya, dilakoni oleh Idris yang menjadi manusia batu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Awalnya, Idris berniat menjadi pedagang di wilayah Kota Tua, Jakarta Barat. Namun, ia merasa putus asa begitu melihat banyaknya pedagang di sana.

Bingung akan nasib keluarganya, Idris akhirnya nekat menjadi sesuatu yang jarang dipikirkan orang lain sebagai seniman jalanan. Dengan modal nekat, Idris menjadi kreatif sehingga terciptalah ide untuk menjadi manusia batu.

Sebagai manusia batu, Idris berkeliling di sekitar Musesum Fatahillah dan menjadi pusat perhatian pengunjung. Awalnya, banyak pengunjung yang menyangka jika idris adalah patung sungguhan.

Kemudian, pengunjung akan mengajak berfoto Idris dengan sejumlah bayaran. Kini, Idris seolah tidak lagi bisa dipisahkan dari Museum Fatahillah. Dengan ide tersebut, Idris bisa menghidupi istri dan seorang anaknya. (DES)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya