Liputan6.com, Jakarta - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan ZA, perempuan penyerang Mabes Polri, adalah seorang lone wolf. Namun demikian, tidak menutup dugaan bahwa ZA terlibat sebuah jaringan terorisme.
"Dugaan keras ini lone wolf, artinya atas inisiasi sendiri dan melakukan sendiri. Walaupun demikian, densus tetap mendalami jika ada kelompok atau jaringan di balik aksi ZA," kata Rusdi di Mabes Polri Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Advertisement
Rusdi menjelaskan, pada hakikatnya, lone wolf adalah seorang penyerang yang tidak berbaiat terhadap kelompok tertentu. Semua informasi dan rencana penyerangan dilakukan atas informasinya sendiri.
"Lone wolf itu inisiasi sendiri dan melakukannya sendiri. Mereka mendapat itu semua sendiri. Ini kan internet, media sosial semua bisa dia dapatkan," kata Rusdi.
Sebagai informasi, sore kemarin, Rabu, 31 Maret 2021, insiden baku tembak terjadi di gerbang utama Mabes Polri, yang menewaskan satu perempuan terduga teroris. Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit, ada enam peluru diduga dari senapan air gun yang digunakan pelaku yang diketahui berinisial ZA.
"Dia menembak enam kali, dua kali kepada anggota yang ada di dalam pos. Dua kali yang ada di luar dan (sisanya) menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya," kata Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021 malam.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terkait ISIS?
Penelusuran lebih lanjut, ZA merupakan mahasiswa semester 5 yang berstatus drop out. Lewat akun Instagramnya juga ditemukan unggahan bernada ISIS.
"Hasil pendalaman dan penggeledahan kita dapatkan beberapa temuan terkait dengan barang yang dibawa, yang bersangkutan membawa map kuning di dalamnya ada amplop bertulis kata-kata tertentu dan yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau pun diposting 21 jam lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait bagaimana perjuangan jihad," Listyo menandaskan.
Advertisement