Liputan6.com, Gorontalo - Usai terjadi insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar serta aksi penyerangan terhadap anggota polisi di Mabes Polri, membuat Polda Gorontalo lebih memperketat penjagaan Markas Komando (Mako).
Pantauan Liputan6.com, pengetatan pernjagaan itu mulai dari pemeriksaan ketat yang berjarak sekitar 100 meter dari gedung, hingga alat checked baggage X-Ray yang dijaga oleh anggota bersenjata lengkap.
Baca Juga
Advertisement
Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono mengatakan, pemasangan alat checked baggage X-ray di depan pintu masuk Polda Gorontalo ini demi meningkatkan keamanan Polda.
Ia mengaku, bahwa bahwa setiap orang yang masuk di mako Polda Gorontalo wajib meletakkan barangnya melewati alat tersebut. Hal ini agar alat yang dibawa oleh setiap orang yang datang bisa terdeteksi.
"Para tamu apabila membawa barang seperti tas dimasukkan dulu ke alat X-ray. Jadi apa pun isi barang di dalam tas atau barang bawaan lainya bisa terlihat," kata AKBP Wahyu.
"Prosedurnya sama dengan yang di bandara, seluruh barang bawaan, aksesoris dan lain-lain harus melewati alat itu,"
Wahyu menegaskan, bahwa pengaman di Polda Gorontalo fokus kepada pengunjung yang datang. Baik untuk mengurus sesuatu, melapor hingga keluarga yang membesuk para tahanan.
"Sesuai instruksi Kapolri, setiap yang ada di mako lebih waspada, agar teror serupa tidak terjadi," ungkapnya.
"Hal ini tentu bukan hanya di Mako saja, polsek, polres, dan objek vital juga dijaga ketat," ia menandaskan.