Jokowi: Keterbukaan Informasi Percepat Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Menurut Jokowi, keterbukaan informasi menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2021, 15:54 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan secara virtual dalam sebuah acara di Istana Kepresidenan, Jakarta. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa keterbukaan informasi merupakan sebuah kebutuhan, khususnya di masa pandemi Covid-19. Menurut dia, keterbukaan informasi menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemi Covid-19.

"Pentingnya keterbukaan, kecepatan, dan akurasi informasi ini kita alami betul saat penanganan pandemi Covid-19 selama ini. Keterbukaan informasi menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemi," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-88 secara virtual, Kamis (1/4/2021).

"Keterbukaan informasi telah turut mempercepat penanganan pndemi dan pemulihan ekonomi masyarakat kita," sambungnya.

Dia menyampaikan keterbukaan informasi juga membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk masyarakat. Selain itu, informasi yang transparan pun membantu masyarakat dalam mencari informasi di tengah pandemi virus corona.

"Dengan informasi yang terbuka, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, serta kerja sama antarsemua pihak, kita bisa segera membuat kondisi kondusif dan terukur," jelasnya.

Kendati begitu, Jokowi mengakui informasi yang berlebihan adalah sebuah tantangan bagi pemerintah dan lembaga penyiaran. Pasalnya, masyarakat menuntut keterbukaan dan kecepatan informasi.

"Ini adalah tantangan bagi pemerintah, tantangan bagi lembaga penyiaran media serta tantangan bagi pemangku kepentingan lainnya, agar dapat memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat tersebut," ujarnya.

Jokowi mengingatkan bahwa tantangan pengelolaan informasi ke depan akan semakin besar. Hal ini karena adanya digitalisasi yang akan semakin mempermudah masyarakat mengakses informasi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tingkatkan Literasi Masyarakat

Untuk itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), menurut Jokowi harus melakukan pengawasan secara seimbang agar informasi yang diterima masyarakat tetap akurat, berkualitas, dan edukatif.

Salah satu caranya, dengan meningkatkan literasi informasi kepada masyarakat yang mengembangkan kanal-kanal baru.

"Kita harus bersama-sama membuat dunia penyiaran kita menjadi lebih baik dari berbagai aspek, aspek konten siaran, industri penyiaran agar tumbuh semakin baik," ucap Jokowi.

Namun, dia juga meminta agar masyarakat cerdas dan kritis dalam memilih serta menyikapi berbagai informasi. Jokowi meyakini industri penyiaran akan diminati apabila konten yang disajikan berkualitas.

"Saya meyakini industri penyiaran Indoensia akan semakin kuat dan tangguh, semakin diminati masyarakat dengan tampilan dan konten yang semakin berkualits dan mencerdaskan," tutur Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya