Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir tahun 2019 Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan mengendarai sepeda motor menjajal jalan perbatasan trans-Kalimantan di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Namun apa yang dirasakan Ibnu Jamil bersama empat rekannya dari komunitas Serigala Rider saat mengunjungi Krayan via Malinau menggunakan motor trail, rupanya tak semulus jalur yang dilalui Jokowi.
Perjalanan penuh risiko tersebut diambil Ibnu selain memenuhi permintaan sekaligus tantangan penggemarnya juga untuk mengetahui keberadaan jalan darat yang terisolir ke Krayan dari Malinau yang dikatakan telah tembus dan bisa dilalui kendaraan bermotor.
Dalam perjalanan dengan sepeda motor trail bersama empat sahabatnya itu Ibnu sempat hilang kontak dengan dunia luar selama enam hari.
Baca Juga
Advertisement
Dalam perjalanannya, Ibnu dan Tim Serigala Rider menemukan bahwa jalan darat yang telah dibangun pemerintah beberapa waktu lalu ternyata belum memenuhi kebutuhan penduduk di Krayan.
"Kata Pemerintah melalui media, Krayan sudah memiliki jalan darat. Itu yang kami baca. Bahkan katanya, jalan itu sudah bisa dilalui kendaraan bermotor sejak akhir 2020. Tapi nyatanya, justru penduduk lokal membutuhkan rute jalan yang lain, dan itu belum dibangun. Karena itu, kami ingin menceritakan tentang keberadaan Krayan untuk Indonesia," ungkap Ibnu.
Ibnu dan tim Serigala Rider bisa dikatakan merupakan satu-satunya orang dari pulau Jawa bahkan artis pertama yang melewati jalur hutan menuju Karayan dengan sepeda motor.
Di dalam hutan pegunungan menuju Krayan belum sepenuhnya bisa disebut sebagai jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor. Masih jalur tanah atau off-road.
Beberapa titik sangat ekstrem dan mustahil dilalui kendaraan, terlebih roda empat. Selama ini untuk menuju Krayan hanya melalui jalur udara. Itu seperti kebanyakan daerah di Papua.
Ibnu dan tim mengaku setiap orang yang ingin menembus Krayan melalui jalur darat perlu mengerahkan kemampuan berkendara, tenaga, keberanian, dan mental kuat.
"Skill dan tenaga saja tidak cukup untuk melalui jalur darat Manilau - Krayan. Terlebih bagi orang luar seperti kami. Bayangkan, untuk jarak sekitar 200 kilometer kami membutuhkan waktu lima malam enam hari. Tanpa ada mekanik di dalam tim, mustahil kami mampu menembusnya," ujarnya.
Masing-masing membawa dirigen 10 liter bensin cadangan. Total rombongan membawa 50 liter bensin agar lanjut bisa menembus Krayan.
"Di hutan mana ada yang jual BBM, kita antisipasi, masing-masing orang bawa bensin cadangan 10 liter. Bayangin aja untuk jarak 10 kilometer aja itu kita seharian melaluinya. Untuk 200 meter kita butuh waktu 2 jam, bayangin aja betapa maha beratnya medan yang kita lalui," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Artis Pertama yang Menembus Jalur Darat
Ditambahkan Ibnu, menurut orang-orang Krayan dan warga Desa Semamu yang ditemuinya, dia adalah orang pertama dari luar Krayan dan Malinau yang mampu menembus jalan darat tersebut dengan kendaraan.
"Baru segelintir orang yang merasakan perihnya jalur darat Malinau ke Krayan atau sebaliknya. Jangankan orang dari luar Kalimantan, orang-orang dari Kabupaten Malinau dan Nunukan saja tidak banyak yang tahu tentang adanya jalan darat di sana,"
"Kami sempat bertemu dengan orang kampung Paking, dan pemuda asal Malinau yang sedang berburu di dalam hutan. Mereka saja mengaku tidak berani melalui jalur tersebut karena dianggap sebagai jalur mematikan,"
"Kalau kita mencari rutenya menggunakan Google Map, tidak akan ditemukan. Bahkan Google Map tidak mampu memperlihatkan dengan jelas adanya jejak jalan di dalam hutan tersebut. Salah-salah membaca jalur, bisa-bisa mengikuti aliran sungai," imbuh Ibnu.
Beruntung Ibnu dan tim Serigala Rider mampu menembus lokasi Binuang yang menjadi desa pertama di wilayah Krayan Tengah setelah nyaris kehabisan logistik. Bahkan dua hari setelah itu Ibnu dan tim mengunjungi perbatasan Indonesia Malaysia di Long Midang.
Untuk diketahui, jalan aspal di Long Midang adalah tempat di mana Presiden RI Joko Widodo pernah berkunjung sambil menunggang sepeda motor pada 19 Desember 2019.
"Entah berapa belas, atau mungkin puluhan gunung yang harus kami hadapi sebelum sampai di Binuang. Anak sungai yang kami terjang tidak terhitung jumlahnya," kenang Ibnu yang sempat merasakan tidur di dalam tenda dalam guyuran hujan di kawasan hutan Kayan Mentarang.
Advertisement
Bikin Geger Warga
Kedatangan Ibnu sontak membuat geger warga di lima kecamatan di wilayah Krayan yang akan berubah menjadi kabupaten ini. Mereka menyambut kedatangan artis ibukota tersebut sebagai sesuatu mukzizat, sekaligus buah dari doa.
"Kalau tidak ada bapak-bapak yang ke sini, kami tidak tahu seperti apa jalan yang sudah dibuatkan pemerintah untuk kami. Tolong ceritakan apa yang telah bapak-bapak lihat di sepanjang perjalanan," kata M. Rining Liang, Ketua Adat Besar Krayan Darat (Induk).
Pejabat pemerintah daerah Krayan dan warga yang kami temui juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut mereka sejak pandemi Covid-19 kondisi kehidupan di Krayan sangat berat.
Harga barang dan kebutuhan pokok yang selama ini mereka peroleh dari Malaysia tidak lagi bisa dipasok. Pintu perbatasan Indonesia-Malasyia di Long Midang ditutup.
Karena kondisi tersebut harga-harga barang menjadi sangat mahal. Pasalnya, kini semua kebutuhan harus diterbangkan dengan ongkos mahal dari Indonesia.
Semua kisah tentang perjalanan dan kondisi Krayan tersebut diceritakan Ibnu dalam serial dokumenter di dua kanal Youtube, Jamilo TV dan Kopiko78 Official.
Video bertajuk 'Krayan Kalamanthana' ini dibuat oleh Wisnu Guntoro Adi, seorang jurnalis senior sekaligus petualang yang menjadi pimpinan tim di program Jamilo's Journey.
Sumber: Otosia.com
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19
Advertisement