SMRC: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi 77 Persen pada Maret 2021, Tertinggi Sejak 2019

Bila dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya, terjadi peningkatan yang cukup tinggi, yaitu dari 69 persen pada Oktober 2020 menjadi 77 persen.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Apr 2021, 17:30 WIB
Presiden Jokowi di Gerbang Tol Probolinggo Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi tertinggi sejak Januari 2019. Kepuasan kinerja Jokowi itu mencapai angka 77 persen pada survei yang digelar Februari-Maret 2021.

Sementara, pada Juni 2019 persentase warga yang puas terhadap kinerja Jokowi mencapai titik terendah yaitu 62 persen.

"Jadi bila sekarang 77% warga menyatakan puas terhadap kinerja presiden, ini merupakan peningkatan yang sangat signifikan, terutama mengingat adanya wabah COVID-19," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas dalam rilis survei secara virtual, Kamis (1/4/2021).

Bila dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya, terjadi peningkatan yang cukup tinggi. Yaitu dari 69 persen pada Oktober 2020 menjadi 77 persen.

Sementara itu, SMRC juga mencatat 69 persen warga puas terhadap penanganan Covid-19 oleh pemerintah. Meningkat dari Oktober 2020 hanya mencapai 61 persen. Responden yang menyatakan tidak puas atau kurang puas hanya 29 persen. Terjadi penurunan tajam dibanding Oktober 2020 yang mencapai 38 persen.

Demikian pula survei ini menunjukkan tingkat kepuasan warga terhadap kerja pemerintah pusat menangani pemulihan ekonomi akibat Covid-19 mencapai 61 persen, sementara yang menyatakan tidak atau kurang puas hanya 36 persen.

"Kepuasan ini mengindikasikan adanya peningkatan kepercayaan dan optimisme masyarakat terhadap Presiden Jokowi dan pemerintahannya," tutur Abbas.

Namun, responden menilai kondisi ekonomi nasional dan ekonomi rumah tangga saat ini jauh lebih buruk dibanding sebelum Covid-19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Optimisme Rendah

Presiden Jokowi meninjau Gudang Bulog di Kelapa Gading Jakarta Utara, Rabu (18/3/2020). (Biro Pers Kepresidenan)

62 persen responden merasa ekonomi nasional lebih buruk dibanding tahun lalu, serta 59 persen menganggap kondisi ekonomi rumah tangga lebih buruk dari tahun lalu.

Dari tingkat optimisme masyarakat terhadap ekonomi juga lebih rendah sebelum adanya pandemi Covid-19.

Terdapat sekitar 50 persen warga yang optimistis kondisi ekonomi nasional tahun depan lebih baik, dan 55 persen warga optimistis kondisi ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik.

"Tapi tingkat optimisme ini lebih rendah dibandingkan di masa sebelum Covid-19," kata Abbas.

Survei SMRC digelar pada 28 Februari-8 Maret 2021. Jumlah responden sebanyak 1064 orang dipilih secara acak dan diwawancara secara tatap muka. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 3,07 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya