Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, ASDP berencana melepas saham ke publik lewat mekanisme penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 2022 mendatang.
Hal ini akan dilakukan setelah mendapat lampu hijau dari para pemegang saham untuk mencari pendanaan melalui pasar modal termasuk opsi melakukan IPO.
Advertisement
"Ada pertimbangan utama yang mendasari keputusan perseroan untuk melantai di bursa, salah satunya mengejar target pendapatan lebih dari Rp 6 triliun pada 2024 mendatang," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/4/2021).
Tercatat, pada tahun 2020, ASDP berhasil mencatatkan pendapatan Rp 3,3 triliun dengan laba bersih Rp 315 miliar. Angka tersebut tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2019 dengan catatan pendapatan sebesar Rp 2,9 triliun dan laba bersih Rp 255 miliar.
Selain IPO, ASDP juga tengah fokus menggarap proyek Bakauheni Harbour City yang merupakan pengembangan Kawasan Pariwisata di simpul konektivitas utama Jawa-Sumatera dalam mendukung Jalan Tol Lintas Sumatera serta mengintegrasikan pelanggan kapal kapal ferry di lintasan Merak-Bakauheni yang pada tahun 2019 sudah mencapai 20 juta penumpang.
"Untuk pembangunan tahap pertama tahun 2021, ASDP akan membangun Masjid Bakauheni yang akan didukung Bank Syariah Indonesia," tutur Ira.
Pada tahap 1 akan dilakukan pembangunan Masjid Bakauheni di atas tanah seluas 3,6 ha dengan total luas bangunan masjid (3 lantai) dan area parkir sekitar 9.000 meter yang dapat menampung lebih dari 2.000 jemaah.
"Eksistensi masjid tersebut tidak hanya diperuntukkan untuk ibadah saja melainkan sebagai syiar islam yang mampu membangkitkan semangat rohani bagi masyarakat sekitar dan wisatawan sehingga tidak hanya menjadi kawasan wisata yang bersifat Social Commercial Cultural tourism namun juga bersifat Spiritual Cultural Tourism," ujar Dirut ASDP itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kesiapan Lahan
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, masterplan Kawasan Pariwisata Bakauheni disiapkan sekitar 200 hektare yang akan dilengkapi denganfasilitas hiburan dan amenitas lainnya seperti Taman Budaya Siger, masjid, resort, perhotelan, Bakauheni Intermoda Terminal, dan pendukung lainnya.
Saat ini, ASDP tengah melakukan penyusunan Visioning Masterplan Kawasan Terintegrasi Pariwisata Bakauheni, bersama dengan Pemerintah Provinsi Lampung, ASDP, Hutama Karya, dan ITDC dalam satu konsorsium bersama dalam bentuk perusahaan joint venture.
Peraturan Gubernur Lampung tentang Penugasan PT Lampung Jasa Utama (Perseroda) sebagai wakil pemerintah Provinsi Lampung dalam pengelolaan Kawasan Terintegrasi Pariwisata Bakauheni juga tengah disusun untuk hal ini.
Lalu, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan juga sedang menyusun Rancangan Perda Penetapan Zona Kawasan Pariwisata dan RTRW radius tertentu sebagai penunjang pariwisata dan kemudahan perijinan.
"Dengan adanya komitmen dan upaya akselerasi seluruh pihak, saya optimis proyek ini dapat terwujud pada tahun 2022, lebih cepat dari target 2024. Saya yakin BHC ini akan menjadi kawasan pariwisata terintegrasi nasional, yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun asing untuk datang ke ujung pulau Sumatera ini," kata dia.
Advertisement