IHSG Merosot 2,97 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Turun Jadi Rp 7.101 Triliun

IHSG merosot ke posisi 6.011,45 pada Kamis, 1 April 2021 dari periode pekan lalu di kisaran 6.195,56.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Apr 2021, 14:51 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada pekan ini. IHSG turun 2,97 persen pada periode 29 Maret-1 April 2021.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (2/4/2021), IHSG merosot ke posisi  6.011,45 pada Kamis, 1 April 2021 dari periode pekan lalu di kisaran 6.195,56.

Selain itu, kapitalisasi pasar saham turun 2,85 persen menjadi Rp 7.101,43 triliun selama sepekan. Dari pekan lalu di posisi Rp 7.309,90 triliun.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 0,60 persen atau menjadi Rp 10,62 triliun dari pekan sebelumnya Rp 10,69 triliun.

Selanjutnya rata-rata frekuensi harian susut 8,96 persen menjadi 1.003.634 kali transaksi pada 29 Maret-1 April 2021. Dibandingkan periode pekan lalu di kisaran 1.102.435 kali transaksi.

Rata-rata volume transaksi harian melemah 12,51 persen dari 15,65 miliar saham pada pekan lalu menjadi 13,69 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,16 triliun pada Kamis, 1 April 2021. Sepanjang tahun berjalan 2021, aksi beli investor asing mencapai Rp 10,69 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Total Obligasi

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada Senin, 29 Maret 2021, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021 yang resmi tercatat di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,5 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 19 emisi dari 16 emiten senilai Rp20,59 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk tercatat di BEI saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp433,21 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 130 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 143 seri dengan nilai nominal Rp4.155,60 triliun dan USD 400 juta. Selain itu, tercatat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp7,02 triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya