J&T Express Dikabarkan Bakal IPO di Amerika Serikat

J&T Express, sebuah perusahaan kurir Indonesia dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melepas saham ke publik.

oleh Agustina MelaniPipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Apr 2021, 17:39 WIB
J&T Express melakukan pembaharuan visual dan sejumlah fitur pada aplikasi ponsel.

Liputan6.com, Jakarta - J&T Express, sebuah perusahaan kurir Indonesia sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Amerika Serikat (AS) dan menghasilkan lebih dari USD 1 miliar, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (2/4/2021), sejumlah sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan perusahaan yang berbasis di Jakarta itu sedang bekerja dengan penasihat terkait IPO yang rencananya bisa dilakukan paling cepat pada kuartal keempat, kata sumber tersebut. 

Penawaran ini juga disebutkan dapat memberi valuasi kepada J&T Express sekitar USD 5 miliar. Perusahaan sedang mempertimbangkan putaran pendanaan baru setelah baru-baru ini mengumpulkan USD 300 juta, kata salah satu sumber.

J&T Express berpotensi menyalip PT Indosat sebagai perusahaan dengan IPO terbesar di AS yang berasal dari Indonesia. Indosat mengumpulkan USD 1,05 miliar dalam IPO pada tahun 1994. Jika berhasil, J&T Express juga akan menjadi perusahaan Indonesia pertama yang terdaftar di New York sejak 2019.

Rincian IPO J&T Express, termasuk jumlah dana yang disasar hingga waktu pelaksanaannya masih bisa berubah karena pembahasan masih terus berlanjut. Perwakilan J&T Express menolak berkomentar.

Didirikan pada 2015 oleh pengusaha Jet Lee dan Tony Chen, J&T Express telah berkembang ke negara-negara termasuk Malaysia, Vietnam, Indonesia, Thailand, Singapura, Kamboja dan Cina. Jasa kurir tersebut memiliki lebih dari 350.000 karyawan dan baru-baru ini meluncurkan sebuah kargo udara di Tangerang.

J&T Express termasuk di antara mitranya Perusahaan e-commerce Indonesia PT Tokopedia dan Bukalapak.com dan Shopee, sebuah unit Sea Ltd. yang berbasis di Singapura.

Permintaan logistik dan gudang telah dibebani oleh pandemi karena pelanggan semakin beralih ke belanja online. Penyedia layanan pengiriman sangat dibutuhkan di Indonesia karena penduduknya yang berjumlah 267 juta tersebar di sekitar 7.000 pulau. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Respons J&T

J&T Express, perusahaan pengiriman yang tengah berkembang saat ini, memiliki mesin baru di gateway (pusat sortir) Jakarta.

Saat dikonfirmasi Liputan6.com mengenai rencana IPO tersebut, CEO J&T Express, Robin Lo membantah hal itu.  "Belum ada planning untuk IPO tahun ini,” ujar dia.

Ia menuturkan, pihaknya ada rencana IPO tetapi belum dipastikan kapan dilakukan.  Jika IPO, Robin menuturkan, dana IPO akan digunakan pengembangan bisnis dan ekspansi ke negara lain. Saat ini perseroan sudah ekspansi di delapan negara Asia Tenggara dan China.

“Ada rencana, tapi kita belum ada planning pasti kapan,” kata dia.

Saat dikonfirmasi apakah dalam jangka menengah untuk IPO, Robin mengatakan, belum ada rencana tersebut.”Belum ada,” tutur dia.

Terkait bisnis pengiriman, Robin mengatakan, ada pertumbuhan volume pengiriman barang mencapai 80 persen pada 2020. Wilayah Jawa terutama Jabodetabek dan Jawa Barat masih menjadi wilayah yang tertinggi untuk pengiriman barang.

Perseroan menargetkan pertumbuhan volume pengiriman barang dapat mencapai 80 persen pada 2021. “2021 kita targetkan pertumbuhannya kurang lebih sama dengan 2020. 80 persen pertumbuhan,” kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya