Liputan6.com, Wu Yi - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pernyataan terbaru terkait perkembangan situasi di Myanmar.
Dalam press briefing yang disampaikan melalui virtual pada Jumat (2/4/2021), Retno Marsudi tak ingin melihat semakin banyak warga Myanmar yang menderita.
Advertisement
"Kami memiliki kekhawatiran yang sama mencermati perkembangan situasi dan tidak ingin melihat rakyat Myanmar semakin menderita," ujar Retno Marsudi usai melakukan kunjungannya ke Fujian, China.
"Kami juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya segera diakhiri penggunaan kekuatan dan kekerasan, serta pentingnya segera dilakukan dialogdiantara mereka."
Retno Marsudi juga mengatakan bahwa China siap memberikan dukungan terhadap upaya dan tawaran ASEAN untuk membantuMyanmar termasuk memberikan dukungan terhadap inisiatif Presiden Jokowi untuk diadakannya KTT ASEAN.
"Sebagai informasi teman dua hari yang lalu saya juga melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov," kata Retno Marsudi.
"Kita juga membahas masalah Myanmar dan Rusia juga menyampaikan dukungannya terhadap ASEAN dan inisiatif Presiden Indonesia bagi penyelenggaraan KTT ASEAN."
Saksikan Video Berikut Ini:
China Dukung ASEAN Tak Intervensi Kudeta Myanmar
China mendukung ASEAN yang tidak ikut campur kondisi di Myanmar. Posisi ASEAN berdasarkan pada prinsip non-interference di Piagam ASEAN.
Pandangan China itu merupakan satu dari tiga poin yang disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi terkait isu Myanmar.
"Myanmar adalah anggota dari keluarga ASEAN. China mendukung ASEAN dalam menegakan prinsip-prinsip non-campur tangan dalam masalah internal dan pembangunan konsesus, dan mediasi dengan ASEAN Way untuk mencari pijakan bersama," ujar Menlu Wang Yi dalam konferensi pers Minggu 7 Maret 2021.
Sebelumnya, Menlu Indonesia Retno Marsudi juga berkata bahwa ASEAN tidak akan campur tangan kepada isu Myanmar. Hal itu ia sampaikan ujar rapat non-formal bersama menlu-menlu ASEAN.
Menlu Wang Yi turut meminta agar perdamaian dan stabilitas dijaga karena merupakan syarat dari pertumbuhan suatu negara. Ia mengimbau agar semua pihak terkait di Myanmar bisa menahan diri dan bertindakan atas kepentingan rakyat.
"Prioritas yang segera adalah mencegah pertumpahan darah dan konflik, dan menenangkan dan mendingingkan situasi sesegera mungkin," ujar Wang Yi.
Advertisement