Liputan6.com, Jakarta BGR Logistics menjadi salah satu BUMN yang memiliki bisnis di sektor logistik. Sebagai upaya efisiensi, BGR diusulkan menjadi salah satu holding BUMN.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyampaikan industri logistik sangat penting perannya untuk pemulihan perekonomian di Indonesia. Logistik merupakan sistem end to end mulai dari raw produk sampai dengan barang jadi itu sampai ke end user atau pengguna akhir, itulah proses logistik yang harus kita pahami bersama.
Advertisement
"Jadi pergudangan dan transportasi merupakan part off logistik. Semua ekosistem atau proses logistik harus terintegrasi untuk mewujudkan biaya logistik yang efisien seperti apa yang diharapkan oleh Pemerintah," kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (3/4/2021).
Baginya, banyak BUMN memiliki anak, cucu maupun cicit perusahaan yang mengurus logistik. Padahal, saat ini Menteri BUMN sedang banyak melakukan merger. Seperti yang sudah berjalan dengan baik adalah Rumah Sakit BUMN.
"Sebaiknya, logistik BUMN juga seharusnya dijadikan satu dengan Induknya BGR Logistics atau lainnya agar dapat mewujudkan satu layanan logistik yang terintegrasi," tambah dia.
"Saya melihat BGR Logistics dengan seluruh sistem yang dimiliki sudah bisa untuk ke arah itu, seluruh bisnis BGR Logistics sudah pakai sistem dan termonitor dengan baik di command center yang dimiliki. Tinggal bagaimana Pemerintah menyatukan ini semua menjadi satu Peusahaan logistik agar dapat mewujudkan biaya logistik yang efisien," lanjut Agus Pambagio.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kesiapan BGR Logistics
Menanggapi apa yang disampaikan Agus Pambagia, Direktur Utama BGR Logistics M. Kuncoro Wibowo menyatakan perusahasannya saat ini siap untuk menjadi holding BUMN sektor logistik. Upaya ini dibuktikan dengan sudah bertransformasinya BGR menjadi Beyond Digital Logistics Company.
Saat ini layanan jasa BGR Logistics disupport dengan implementasi sistem informasi yang saling terintegrasi antara satu layanan jasa dengan layanan jasa lainna. Dengan ini, BGR Logistics dapat memberikan satu skema layanan jasa atau solusi logistik digital terpadu mulai dari hulu sampai hilir (Integrated Logistics Solution).
Kuncoro mengatakan, Supply Chain Management dapat dijalankan Perusahaan dengan implementasi IT berupa system ataupun aplikasi yang terus dikembangkan dan dimutakhirkan untuk mendukung layanan jasa yang dijalankan Perusahaan.
"Mulai dari proses order jasa sampai dengan barang milik Pelanggan kami antarkan kepada Pelanggan akhir mereka, kami impelementasikan sistem layanan yang berbasis IT. Kami memiliki BGR Logistics Smart Warehouse dimana mulai dari Armada memasuki komplek pergudangan terdapat parking system yang mumpuni berbasis aplikasi, lalu jembatan timbang secara online system, pengelolaan gudang sudah menggunakan Warehouse Integrated Application," papar Kuncoro.
Selain iut, BGR juga memiliki Gudang Modern untuk barang atau produk Fast Moving Consumers Goods (FMCG) yang mampu menampung hingga 24.000 SKU. Layanan Depo Container mampu manampung hingga 10.000 Container dengan dukungan aplikasi yang dapat dipergunakan atau dipantau oleh Pelanggan secara real time. Mobile dan Permanent Cold Storage juga kami implementasikan system informasi, serta gudang multy purpose.
"Untuk monitoring pergerakan seluruh armada kami implementasikan Fleets Integrated and Order Monitoring System (FIONA), informasi pergerakan armada dapat terpantau dan informasinya dapat diberikan secara real time kepada Pelanggan," ungkap mantan Direktur IT PT KAI era Ignasius Jonan ini.
Selain itu, BGR Logistics memiliki digital platform untuk bisnis yang dijalani, yaitu “BGR Access”. Saat ini di implementasikan untuk membantu rumah tangga membuang barang bekas elektroniknya, menampung limbah minyak jelantah untuk diproses menjadi bio diesel yang dapat dipergunakan untuk bahan bakar armada truck BGR Logistics.
Selain itu, aplikasi “Warung Pangan” yang saat ini sudah hadir di beberapa kota seperti JABODETABEK, Bandung, Surabaya, Semarang, Jogja dan beberapa waktu dekat ini akan hadir di Solo serta Bangka Belitung.
Aplikasi Warung Pangan untuk membantu UMKM atau Pemilik Usaha Warung memperoleh bahan pangan dengan mudah dan aman di tengah pandemi covid-19. Bersama Holding BUMN Klaster Pangan serta Koperasi-Koperasi di Indonesia, aplikasi Warung Pangan menyediakan bahan pangan yang dapat dibeli oleh UMKM atau Pemilik Usaha Warung dengan harga stabil.
"Seluruh sistem dan aplikasi yang kami miliki dapat dipantau pada command center BGR Logistics yang berada di Kantor Pusat, Jakarta," tegas Kuncoro.
Dalam waktu dekat BGR akan segera merilis untuk membantu Pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, yaitu National Commodity Data Center (NCDC). Single Data Commodity dapat tersaji nantinya, bukan hanya komoditi pangan saja tapi seluruh komiditi lainnya juga dapat masuk dalam NCDC ini.
NCDC ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah untuk mengetahui sebaran komoditi, melihat daerah mana yang kekurangan maupun kelebihan komoditi serta data-data lainnya sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan ke depannya.
"Kami berharap mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan serta Instansi-Instansi Pemerintahan lainnya dan juga Pemerintah Pusat," akhir Kuncoro.
Advertisement