Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat penurunan pendapatan dan laba sepanjang 2020.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk turun 12,76 persen secara year on year. Perseroan meraup pendapatan Rp 6,18 triliun pada 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 7,08 triliun.
Advertisement
Pendapatan usaha itu dikontribusikan tujuh segmen pendapatan antara lain penjualan tanah, bangunan dan strata title, sewa, konstruksi, hotel, arena rekreasi, pengelolaan gedung dan pendapatan lain-lain.
Segmen kontribusi tertinggi dari segmen penjualan tanah dan bangunan, serta tanah dan bangunan strata title dengan kontribusi 80,20 persen. Total penjualan segmen itu mencapai Rp 4,96 triliun pada 2020. Disusul dari sewa sebesar 12,35 persen atau Rp 763,37 miliar. Kemudian pengelola gedung dengan kontribusi sebesar Rp 4,67 persen atau Rp 288,79 miliar pada 2020.
Beban pokok penjualan turun 4,46 persen menjadi Rp 1,92 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,01 triliun. Perseroan meraup laba kotor Rp 4,25 triliun. Realisasi laba kotor itu turun16,07 persen pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 5,06 triliun.
Perseroan mencatat penurunan beban usaha 22,6 persen dari Rp 2,53 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,26 triliun pada 2020. Laba usaha tercatat Rp 1,98 triliun pada 2020. Perolehan laba usaha itu turun dibandingkan 2019 sebesar Rp 2,52 triliun.
PT Bumi Serpong Damai Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 89,90 persen menjadi Rp 261,70 miliar pada 2020. Pada 2019, perseroan meraup laba Rp 2,79 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dasar perseroan turun menjadi Rp 14,12 pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 147.
“Pencapaian kinerja ini merupakan catatan tersendiri bagi kami. Mengingat sepanjang 2020 kondisi perekonomian tertekan oleh dampak pandemi. Sebuah pencapaian tersendiri karena BSDE masih mampu membukukan angka pendapatan dan laba yang positif,” ujar Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, dalam keterangan tertulis perseroan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pertumbuhan Aset
Total liabilitas perseroan tercatat Rp 26,39 triliun pada 2020. Angka liabilitas itu naik dari periode 2019 sebesar Rp 20,91 triliun. Ekuitas naik menjadi Rp 34,47 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 33,62 triliun.
Total aset naik 11,59 persen menjadi Rp 60,86 triliun pada 2020.Pada periode sama tahun sebelumnya, aset perseroan tercatat Rp 54,54 triliun.
Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 10,91 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,86 triliun.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 1 April 2021, saham BSDE stagnan di posisi Rp 1.120 per saham. Saham BSDE dibuka naik 5 poin ke posisi Rp 1.125 per saham. Saham BSDE berada di level tertinggi Rp 1.135 dan terendah Rp 1.105 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.530 kali dengan nilai transaksi Rp 7,3 miliar.
Advertisement