Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari lalu rumput fatimah populer di media sosial karena diduga menyebabkan janin meninggal dalam perut ibu. Lalu, benarkah bila mengonsumsi tanaman kering ini membahayakan nyawa ibu dan bayi?
Bagi ibu hamil yang mendekati waktu persalinan memang tidak usah mengonsumsi rumput fatimah. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan Yassin Bintang mengungkapkan konsumsi rumput Fatimah bisa membuat kontraksi rahim tak teratur.
Advertisement
"Menimbulkan kontraksi rahim berlebihan dan tidak teratur, rahim bisa robek, ibu dan bayi bisa terancam nyawanya," kata Yassin dalam unggahan di Instagramnya @yassinbintang menjawab pertanyaan salah satu pengikutnya mengenai bahaya rumput fatimah dikutip Sabtu (3/4/2021).
Mengutip Klikdokter, studi di Malaysia menyebutkan bahwa konsumsi rumput fatimah memiliki efek peningkatkan kontraksi otot rahim.
Efek ini mirip seperti oksitosin, obat yang umum digunakan dokter untuk membantu meningkatkan kontraksi saat merangsang proses persalinan. Sayangnya, berbeda dengan oksitosin, kadar zat aktif dalam rumput fatimah ini sulit untuk diukur.
Bahkan, pada penelitian tersebut, masing-masing bagian dalam tumbuhan memiliki efek kontraksi yang sangat bervariasi dan sulit diukur dosis amannya. Inilah yang membuat rumput fatimah bahaya bila dikonsumsi wanita hamil.
"Efek kontraksi yang tidak terukur ini tidak hanya berbahaya bagi sang ibu, namun juga mengancam keselamatan bayi. Karena tidak diketahui dosis amannya, penggunaan rumput fatimah dapat mengakibatkan rahim berkontraksi dengan berlebih," kata dokter Dyan Mega Inderawati dari Klikdokter.