Liputan6.com, Jakarta Keceriaan tampak dari raut anak-anak Gang Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan, kendati tempat bermain mereka tersisa runtuhan bangunan.
Anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah di kawasan permukiman Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Anak-anak yang tidak tahu permasalahan atas sengketa tanah menjadi korban dan terpaksa bermain di sisa reruntuhan tempat tinggal mereka. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Ya, kawasan yang selama ini berkelok gang yang menghubungkan pemukiman warga, saat ini menjadi lapang, rata dengan tanah dan bertebar puing.
Anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah di kawasan permukiman Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Anak-anak yang tidak tahu permasalahan atas sengketa tanah menjadi korban dan terpaksa bermain di sisa reruntuhan tempat tinggal mereka. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Sengketa PT Pertamina Training and Consulting (PTC) dan warga menjadi persoalan di balik runtuhan bangunan dan pemukiman warga tersebut.
Anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah di kawasan permukiman Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Anak-anak yang tidak tahu permasalahan atas sengketa tanah menjadi korban dan terpaksa bermain di sisa reruntuhan tempat tinggal mereka. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Bentrokan tak terhindarkan. Pecah. Pada Kamis 18 Maret 2021 dini hari. Kedua kelompok yang bersengketa saling serang menggunakan batu hingga molotov.
Seorang anak bermain di antara reruntuhan rumah di kawasan permukiman Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Anak-anak yang tidak tahu permasalahan atas sengketa tanah menjadi korban dan terpaksa bermain di sisa reruntuhan tempat tinggal mereka. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Padahal saat itu, upaya hukum tengah berjalan guna mencari penyelesaian sesuai hukum yang berlaku.
Anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah di kawasan permukiman Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Anak-anak yang tidak tahu permasalahan atas sengketa tanah menjadi korban dan terpaksa bermain di sisa reruntuhan tempat tinggal mereka. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Tidak hanya warga, diduga ada pihak ketiga yaitu organisasi kemasyarakatan yang turut dalam pengusiran warga tersebut.
Meski demikian, sengketa tidak membuat raut anak-anak korban penggusuran bersedih. Keceriaan tetap terpancar walaupun ruang bermain tersisa puing bangunan