Liputan6.com, Jakarta Menyambut bulan Suci Ramadan 1442 Hijriyah, mantan narapidana [terorisme](https://www.liputan6.com/news/read/4522563/mantan-napiter-telegram-dan-facebook-sering-digunakan-merekrut-teroris?source=search "") kasus Bom Bali II, Joko Suroso alias Joko Padang, mengajak masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Solo Raya untuk menjaga keamanan dan mematuhi peraturan pemerintah soal protokol kesehatan Covid-19.
Sejatinya, merebaknya wabah virus corona (Covid-19) di Tanah Air menjadi sebuah pukulan keras bagi kehidupan banyak orang di Indonesia. Salah satunya, dampak virus ini menghantam perekonomian dan membuat banyak pengusaha harus gulung tikar.
Advertisement
Namun, fokus saat ini harus terbagi. Selain mencari cara dalam menjinakkan Covid-19, pemerintah juga harus memberantas terorisme yang kembali hadir di Tanah Air. Ancaman itu terjadi lewat aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar dan dilanjutkan dengan penyerangan di Mabes Polri.
Aksi tersebut mendapat kecaman dari Joko Suroso alias Joko Padang yang pernah menyembunyikan gembong teroris Noordin M. Top. Sebagai mantan teroris yang sudah kembali ke pangkuan NKRI, bersama Tim Baintelkam Polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, Joko Suroso menyesalkan kejadian itu.
"Saya mengutuk keras pelaku bom di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri karena itu perbuatan yang salah dan tidak dibenarkan oleh agama. Untuk itu, saya juga mengajak seluruh masyarakat khususnya wilayah Solo Raya untuk menjaga kondusivitas dalam menyambut bulan suci Ramadan," kata Joko, Minggu (4/4/2021).
Selain itu, Joko juga mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam menjinakkan Covid-19 dari Tanah Air tercinta.
"Saya juga mengajak masyarakat mendukung program pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan 5M seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas kepada seluruh masyarakat khususnya wilayah Solo Raya," ujarnya.
Sementara itu, Tim Baintelkam Polri yang dipimpin Kompol Buntoro juga mendorong para mantan napiter untuk bekerja sama dalam menciptakan situasi Kamtibmas jelang bulan Suci Ramadan 1442 Hijriyah.
"Dalam silaturahmi ini tim Baintelkam Polri mendorong para eks napiter bekerja sama dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif khususnya di Solo Raya. Salah satunya, menjaga keamanan dan selalu menggaungkan protokol kesehatan serta mendukung kebijakan pemerintah di masa pandemi Covid 19," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Fokus Usaha Kebun Buah
Untuk diketahui, setelah kembali ke pangkuan NKRI, Joko Suroso saat ini fokus menggeluti usaha kebun hidroponik jenis melon di daerah Cilomadu, Kota Solo yang ia kelola bersama mantan napiter lainnya seperti Agung Jati (eks napiter bom Pasar Kliwon), Nanang Irawan (eks napiter bom masjid Polres Cirebon), Hari Nobita (eks napiter masjid Polres Cirebon), Sumarno (eks napiter bom Candi Resto Solo Baru), Hasan Rosyid (eks napiter Polresta Surakarta) dan Andri Kurniawan (eks napi Kelompok MIT).
Advertisement