Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung bisa menyerang siapa pun tanpa mengenal usia tua atau muda. Selain karena faktor bawaan, penyakit jantung juga dapat terjadi karena gaya hidup yang tak sehat. Salah satunya dari makanan yang dikonsumsi.
Tanpa sadar, penderita penyakit jantung mungkin mengonsumsi makanan yang seharusnya dihindari. Apalagi makanan yang tak baik kebanyakan berasal dari makanan cepat saji.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, minuman bersoda dan beralkohol juga dapat menjadi salah satu penyebab penyakit jantung. Karenanya, Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsi berbagai makanan agar terhindar dari penyakit jantung.
Lalu, makanan apa saja yang umum dikonsumsi dan dapat menyebabkan penyakit jantung? Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Gorengan
Kelezatan gorengan memang tak bisa disangkal lagi. Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, gorengan sudah menjadi camilan sehari-hari. Sayangnya, bahaya dari makan gorengan juga tak bisa terhindarkan.
Mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, lho. Pasalnya, makanan yang digoreng akan menyerap lemak dari minyak sehingga kalorinya menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi kalori harian seseorang, semakin tinggi juga risiko terkena obesitas atau mengalami kelebihan berat badan.
Hal itu dapat menjadi awal munculnya berbagai penyakit, termasuk jantung. Lemak dan kolesterol pada gorengan dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi makanan yang digoreng secara signifikan dikaitkan dengan perkembangan penyakit arteri koroner (CAD), faktor risiko umum serangan jantung. Di antara subjek penelitian yang mengonsumsi gorengan antara empat dan enam kali seminggu, risiko CAD meningkat 23 persen dibandingkan dengan mereka yang makan gorengan kurang dari sekali seminggu.
Advertisement
2. Soda
Rasa soda yang manis tak selalu berdampak manis bagi kesehatan, terutama untuk jantung. Mengonsumsi minuman bersoda dapat menurunkan kadar potasium dalam tubuh. Sirup jagung tinggi fruktosa dan kafein merupakan bahan utama pemicu berkemih atu diuretik sehingga minum soda berlebihan bisa memicu hilangnya sebagian besar potasium dari tubuh.
Sementara kekurangan potasium dapat menyebabkan ketidakteraturan detak jantung. Sebaiknya, minumlah lebih banyak air putih atau jika ingin manis tambahkan pemanis alami, seperti madu.
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa meminum dua atau lebih soda manis setiap hari dapat meningkatkan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular sebesar 21 persen.
3. Daging olahan
Makanan lain yang harus dihindari penderita jantung adalah daging olahan, seperti sosis dan bacon yang mengandung lemak jenuh tinggi.
Meski begitu, daging olahan dengan label rendah lemak juga harus diwaspadai karena kandungan garamnya yang tinggi. Enam potong daging olahan mengandung setengah kebutuhan garam harian yang dapat menimbulkan tekanan darah tinggi atau hipertensi sehingga memicu serangan jantung.
Sebuah studi BMJ tahun 2020 yang diikuti oleh 43.272 pria dewasa tanpa penyakit kardiovaskular pada permulaan studi selama 30 tahun menemukan bahwa mengonsumsi satu porsi daging merah apa pun setiap hari dapat meningkatkan 2 persen penyakit kardiovaskular.
Advertisement
4. Saus tomat
Saus tomat mengandung sodium yang cukup tinggi. Mengonsumsi dua sendok makan saus tomat memberikan sekitar 320 natrium untuk tubuh.
Selain itu, terdapat pula kandungan gula pada saus tomat yang cukup tinggi, yakni 8 gram dalam dua sendok makan saus tomat.
Untuk menghindari pemicu penyakit jantung, sebaiknya kurangi mengonsumsi saus tomat.
5. Mie instan
Meski rasanya enak, mie instan dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, termasuk penyakit jantung. Sering mengonsumsi mie instan dapat meningkatkan risiko perubahan metabolisme karena kandungan natrium yang tinggi, lemak jenuh, beban glikemik.
Individu yang mengidap sindrom metabolik cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan berisiko terkena penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menunjukkan bahwa wanita yang sering makan mie instan cenderung mengalami sindrom metabolisme dan mengalami peningkatan risiko terkena obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi. Berbagai kondisi tersebut tentu dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Advertisement