Marak Serangan Anjing Gila, Anjing dan Kucing di Gorontalo Vaksinasi Rabies

Buntut teror anjing gila yang kerap meresahkan warga Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Provinsi Gorontalo, membuat Dinas Pertanian dan Peternakan Bonebol turun tangan.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 04 Apr 2021, 17:00 WIB
Proses Vaksinasi hewan peliharaan di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Buntut teror anjing gila yang kerap meresahkan warga Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Provinsi Gorontalo, membuat Dinas Pertanian dan Peternakan Bonebol turun tangan.

Kali ini, sebanyak 32 ekor anjing dan 27 ekor kucing peliharaan warga yang sempat didatangi anjing yang mengidap rabies itu, dilakukan vaksinasi rabies.

Dengan menurunkan seluruh personel Bidang Keswan, satu per satu hewan peliharaan warga menjalani vaksinasi layaknya manusia.

Hal ini dilakukan agar penyakit rabies yang menyerang anjing tidak tertular kepada hewan lainya.

"Kami berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus rabies pada hewan peliharaan, khususnya anjing. Sebab, kalau anjing bisa bahaya bagi masyarakat," kata Kadis Peternakan Bonebol Roswaty Agus.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Serangan Anjing Gila

Petugas memeriksa seekor kucing saat melakukan vaksinasi antirabies terhadap hewan peliharaan di Kelurahan Rawa Jati, Jakarta, Sabtu (7/11/2020). Pemberian vaksin gratis tersebut untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, anjing gila tersebut sempat menyerang dua warga dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Hingga akhirnya anjing itu ditemukan mati dan langsung dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

"Ternyata setelah kami bawa ke laboratorium, hasilnya anjing tersebut mengidap rabies. Itulah mengapa kami langsung turun lakukan vaksinasi," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan, Pengendalian dan Pengawasan Ternak, Majlis M. mengatakan, pelaksanaan vaksinasi rabies dilakukan di dua desa berbeda, yakni Desa Bube dan Tingkohubu.

"Dua desa ini yang melaporkan jika ada anjing gila menyerang warga setempat. Maka kami lakukan vaksinasi hewan secara door to door," kata Majlis.

"Mudah-mudahan, metode door to door ini dianggap langkah yang paling tepat dan mudah untuk memutus rantai virus rabies," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya