11 Emiten Tercatat di BEI pada Kuartal I 2021, Bagaimana Kinerja Sahamnya?

Bagaimana kinerja saham 11 perusahaan yang mencatatkan saham perdana pada kuartal I 2021?

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Apr 2021, 17:01 WIB
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 11 perusahaan tercatat (emiten) baru sepanjang kuartal I 2021. Perolehan dana dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) 11 perusahaan tersebut mencapai Rp 3 triliun. 

Perolehan dana IPO itu meningkat 11 persen dari Rp 2,7 triliun pada kuartal I 2019. “Dari sisi jumlah pipeline meningkat sebesar 120 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal tersebut menggambarkan besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan pemulihan perekonomian dan juga terhadap pasar modal Indonesia pada 2021,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setya, kepada awak media, Rabu, 31 Maret 2021.

Lalu bagaimana kinerja saham 11 perusahaan yang mencatatkan saham perdana pada kuartal I 2021? 

Mengutip data RTI, dari 11 emiten, hanya satu saham pendatang baru yang mencatatkan penurunan. Saham PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) merosot 13,56 persen ke posisi Rp 102 per saham.

Harga saham UNIQ tersebut bahkan lebih rendah dari harga perdananya Rp 118 per saham. Padahal saat pencatatan saham pada 8 Maret 2021, saham UNIQ dibuka naik ke posisi Rp 159 per saham. Sejak pencatatan, saham UNIQ berada di level tertinggi Rp 214 dan terendah Rp 101 per saham.

Selain itu, ada sejumlah saham pendatang baru yang mencetak kenaikan kinerja saham hingga ribuan persen. Pertama, PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK).

Emiten bank yang mencatatkan saham perdana pada 1 Februari 2021 ini mencetak kenaikan harga saham mencapai 2.472,82 persen ke posisi Rp 2.650 per saham. Kinerja saham BANK ini melambung signifikan dari harga perdana Rp 103 per saham.

Pada pembukaan, saham BANK berada di level Rp 139 per saham. Sejak pencatatan, saham BANK sempat berada di level tertinggi Rp 2.650 dan terendah Rp 139 per saham.

Kedua, PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Saham DCII naik 2.405,95 persen ke posisi Rp 10.525 per saham. Perseroan mencatatkan saham di BEI pada 6 Januari 2021 dengan harga perdana Rp 420 per saham. Saham DCII sempat berada di level tertinggi Rp 12.325 dan terendah Rp 525 per saham.

Berikut kinerja saham 11 perusahaan baru pada kuartal I 2021:


Saham FAPA

Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1. PT FAP AGRI Tbk (FAPA)

Pencatatan saham: 4 Januari 2021

Harga IPO: Rp 1.840

Harga pembukaan: Rp 2.250

Harga tertinggi: Rp 3.580

Harga terendah Rp 2.100

Harga penutupan: Rp 2.400

Perubahan: Naik 30,43 persen

 

2.PT DCI Indonesia Tbk (DCII)

Pencatatan saham: 6 Januari 2021

Harga IPO: Rp 420

Harga pembukaan: Rp 525

Harga tertinggi: Rp 12.325

Harga terendah Rp 525

Harga penutupan: Rp 10.525

Perubahan: Naik 2.405,95 persen

 

3.PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS)

Pencatatan saham 15 Januari 2021

Harga IPO: Rp 200

Harga pembukaan: Rp 270

Harga tertinggi: Rp 935

Harga terendah Rp 270

Harga penutupan: Rp 625

Perubahan: Naik 237,50 persen


Saham BANK

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

4.PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK)

Pencatatan saham 1 Februari 2021

Harga IPO: Rp 103

Harga pembukaan: Rp 139

Harga tertinggi: Rp 2.650

Harga terendah Rp 139

Harga penutupan: Rp 2.650

Perubahan: Naik 2.472,82 persen

 

5.PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)

Pencatatan saham 1 Februari 2021

Harga IPO: Rp 101

Harga pembukaan: Rp 136

Harga tertinggi: Rp 639

Harga terendah Rp 136

Harga penutupan: Rp 600

Perubahan: Naik 494,06 persen

 

6.PT Widodo Makmur Unggul Tbk (WMUU)

Pencatatan saham 2 Februari 2021

Harga IPO: Rp 180

Harga pembukaan: Rp 200

Harga tertinggi: Rp 372

Harga terendah: Rp 187

Harga penutupan: Rp 200

Perubahan: Naik 11,11 persen


Saham EDGE

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

7.PT Indointernet Tbk (EDGE)

Pencatatan saham 8 Februari 2021

Harga IPO: Rp 7.375

Harga pembukaan: Rp 8.850

Harga tertinggi: Rp 37.825

Harga terendah Rp 8.850

Harga penutupan: Rp 11.200

Perubahan: Naik 51,86 persen

 

8.PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ)

Pencatatan saham: 8 Maret 2021

Harga IPO: Rp 118

Harga pembukaan: Rp 159

Harga tertinggi: Rp 214

Harga terendah Rp 101

Harga penutupan: Rp 102

Perubahan: Turun 13,56 persen

 

9.PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS)

Pencatatan saham: 10 Maret 2021

Harga IPO: Rp 100

Harga pembukaan: Rp 135

Harga tertinggi: Rp 730

Harga terendah Rp 135

Harga penutupan: Rp 456

Perubahan: Naik 356 persen

 

10.PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK)

Pencatatan saham: 29 Maret 2021

Harga IPO: Rp 150

Harga pembukaan: Rp 202

Harga tertinggi: Rp 314

Harga terendah Rp 202

Harga penutupan: Rp 314

Perubahan: Naik 109,33 persen

 

11.PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX)

Pencatatan saham: 30 Maret 2021

Harga IPO: Rp 250

Harga pembukaan: Rp 312

Harga tertinggi: Rp 390

Harga terendah Rp 312

Harga penutupan: Rp 390

Perubahan: Naik 56 persen

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya