Demi Bermusik, Sion Pilih Home Schooling dan Bikin Banyak Karya

Sion adalah remaja berdarah Rote Nusa Tenggara Timur.

oleh Aditia Saputra diperbarui 04 Apr 2021, 17:01 WIB
Jerremy Sion Nathaniel Kiuk atau Sion

Liputan6.com, Jakarta Banyak penyanyi muda berbakat yang mulai muncul dan karyanya disukai masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah penyanyi muda Jerremy Sion Nathaniel Kiuk atau lebih dikenal dengan Sion lahir di Surabaya 7 Mei 2005. 

Remaja berdarah Rote Nusa Tenggara Timur ini pada tahun 2018 sempat merilis lagu yang berjudul “Hosanna You Are There”. Kemudian di tahun 2019 merilis mini album “Tales” berisikan 5 lagu di antaranya, Rina dan Santi, Life is just for a while (yang masih bertahan di playlist jazz anak negeri di spotify sampai hari ini ), Smiling to the moonlight, Lara Ramila dan Trip to China dengan genre pop jazz.

Sion mulai menulis lagu pada saat berumur 12 tahun. Selain menulis lagu Sion juga mulai mendalami dan mempelajari alat musik trumpet selain piano dan guitar yang telah dikuasainya.

“Aku ingin terus mengeksplorasi berbagai macam jenis musik. Sampai akhirnya memutuskan untuk home schooling agar fokus dan mempunyai banyak waktu untuk bermusik dan bernyanyi,” ujar Sion dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

 


Berkarya

Jerremy Sion Nathaniel Kiuk atau Sion

Di umurnya yang sekarang memasuki dunia remaja tepatnya 15 tahun,  Sion kembali berkarya. Pada bulan Desember 2020 dia yang menciptakan beberapa lagu lalu memutuskan untuk merekamnya. Lalu pada tanggal 26 Maret 2021 ini Sion kembali merilis lagu untuk meramaikan industri musik Indonesia dengan genre yang berbeda dari mini album sebelumnya.

 


Kekinian

Jerremy Sion Nathaniel Kiuk atau Sion

“Dengan irama musik yang ceria dan lirik lagu lebih kekinian menjadi salah satu ciri khas dari single berjudul “Gimme A Chance” dengan target pendengar yang lebih luas dan beragam,” ujarnya. 

“Gimme a chance” yang bergenre  “synth pop” masih tetap dikerjakan oleh Daniel Clift sebagai music arranger, brass section yang diisi oleh Ignasius Angga dan mixing mastering yang dikerjakan oleh Richard Benhard.

 


Terpisah

Meskipun terpisah proses produksinya,  Sion di Surabaya dan tim produksi berada di Jakarta karena  Covid 19, namun single ini harapannya dapat diterima khususnya di Industri Musik Indonesia dan masyarakat Indonesia pada umumnya. 

“Tentunya hal ini tidak akan terwujud dengan mudah tanpa dukungan dari rekan media dan juga teman teman music director dan pencinta musik Indonesia,” pungkas Sion.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya