Banjir Bandang dan Longsor Terjang Tiga Kecamatan di Flores Timur

Banjir bandang disertai hujan lebat dan angin kencang menerjang tiga kecamatan di pulau Adonara,di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT),Minggu (4/4/2021) dini hari.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 05 Apr 2021, 10:48 WIB
Korban jiwa akibat banjir bandang di pulau Adonara, Flores Timur, NTT. Foto Istimewah
Rumah rusak berat akibat banjir bandang. Foto Istimewah

Liputan6.com, Flores Timur Banjir bandang disertai hujan lebat dan angin kencang menerjang tiga kecamatan di pulau Adonara,di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021) dini hari.

Tiga kecamatan tersebut seperti Kecamatan Ile Boleng dengan titik bencana di desa Lamanele, Kecamatan Adonara Timur dengan titik bencana di desa Waiburak dan kelurahan Waiwerang serta desa Oyangbarang di Kecamatan Wotan Ulumado.

“Setidaknya 44 orang warga meninggal dunia, 9 orang luka-luka, 7 orang dinyatakan hilang serta sebanyak 49 KK terkena dampak akibat bencana banjir bandang dan longsor ini,”uangkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flotim, Alfons Hadan Betan dalam laporannya yang diterima wartawan, Minggu (4/4/2021) sore.

Ada tiga kecamatan yang kena dampak banjir dan longsor yakni Ile Boleng dan Adonara Timur. Total untuk sementara 44 orang meninggal, 9 luka-luka, 7 orang hilang, 49 KK kena dampak”, jelasnya

Ia mengatakan bahwa, untuk kecamatan Ile Boleng, desa Lamanele korban yang meninggal berdasarkan hasil evakuasi mencapai 38 orang. Lima orang diantaranya luka-Luka , 9 KK atau 20 jiwa terkena dampak dalam bencana ini.

Kecamatan Adonara Timur, desa Waiburak sebanyak 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka sementara 7 orang lainnya dinyatakan hilang. Kecamatan Wotan Ulumado, desa Oyangbarang sebanyak 3 orang meninggal dunia sementara 40 KK terkena dampak dalam bencana ini.

Dari data sementara, bahwa kerugian materil dalam bencana ini adalah puluhan rumah warga tertimbun lumpur di desa Lamanele, kecamatan Ile Boleng dan semua masih dalam pendataan. Pemukiman warga sekitar sebagian besar hanyut terbawa banjir dan juga masih dalam pendataan.

Sementara itu jembatan di desa Waiburak yang menjadi penghubung ke beberapa desa di kecamatan Ile Boleng termasuk desa Lamanele juga ambruk dan masih dalam pendataan.

Pantauan media, kondisi paling parah dalam kejadian ini berada di Desa Lamanele, Kampung Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng.

Semua titik di desa itu tertimbun lumpur dan material lainnya sperti batu besar dan pasir. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh petugas gabungan.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya