Top 3: Pangeran Yordania Hamzah bin Hussein Ditahan karena Kritik Pemeritah Jadi Sorotan

Berita tentang Pangeran Yordania Hamzah bin Hussein ditahan akibat kritik pemerintah menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 05 Apr 2021, 11:10 WIB
Seorang polisi memegang tanda berhenti di jalan yang hampir sepi di ibu kota Yordania, Amman, selama penguncian virus corona. [Khalil Mazraawi / AFP]

Liputan6.com, Jakarta- Pangeran Hamzah bin Hussein dari Yordania mengungkapkan bahwa ia sedang ditahan. Ia merupakan adik tiri dari Raja Yordania saat ini, Raja Abdullah II.

Berita tentang Pangeran Yordania Hamzah bin Hussein ditahan akibat kritik pemerintah menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Senin (5/4/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang kasus pembekuan darah yang tak menghambat Australia melanjutkan vaksinasi COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca.

Beberapa hari usai menerima vaksin AstraZeneca, seorang pria berusia 44 tahun dibawa ke rumah sakit di Melbourne dengan kasus pembekuan darah, menurut berita tersebut.

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu 130,6 Juta kasus COVID-19 tercatat di dunia pada 4 April 2021.

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:


1. Akibat Kritik Pemerintah, Pangeran Yordania Hamzah bin Hussein Ditahan

Raja Abdullah II dari Yordania (Richard Drew / AP PHOTO via The Times of Israel)

Pangeran Hamzah bin Hussein dari Yordania mengaku sedang ditahan. Ia merupakan adik tiri dari Raja Yordania saat ini, Raja Abdullah II.

Penangkapan Pangeran Hamza terkuak dari video yang dikirimkan kepada pengacaranya. Hamza merupakan mantan putra mahkota Yordania.

Berdasarkan laporan Deutsche Welle, Minggu (4/4/2021), Pangeran Hamzah mengaku tak diizinkan keluar rumah atau bertemu orang lain.

 

Baca selengkapnya....


2. Kasus Pembekuan Darah Tak Hambat Australia Lanjutkan Vaksinasi COVID-19 AstraZeneca

Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Australia akan meneruskan program inokulasi dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca PLC, menurut pernyataan para pejabat kesehatan pada Sabtu, usai kasus pembekuan darah menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan vaksin tersebut.

Seorang pria berusia 44 tahun dibawa ke rumah sakit di Melbourne dengan kasus pembekuan darah, beberapa hari usai menerima vaksin AstraZeneca, menderita thrombosis yang serius, kondisi yang mencegah peredaran darah normal melalui sistem aliran darah.

Regulator Administrasi Barang-Barang Terapeutik (TGA) dan panel Kelompok Penasihat Teknis terkait Imunisasi Australia (ATAGI) bertemu pada Jumat malam dan Sabtu dini hari untuk mendiskusikan saran lebih lanjut terkait vaksin AstraZeneca.

 

Baca selengkapnya....


3. Update 4 April 2021: 130,6 Juta Kasus COVID-19 di Dunia

Tumpukan masker FFP2 untuk melawan pandemi COVID-19 saat proses produksi di produsen masker Sentias di Wuppertal, Jerman, Kamis (28/1/2021). Jerman mewajibkan masker medis jenis KN95 atau FFP2 digunakan saat bepergian dengan transportasi umum atau perbelanjaan. (AP Photo/Martin Meissner)

Kasus COVID-19 di dunia mencapai 130,6 juta pada Minggu (4/4/2021). Kasus corona di dunia terpantau masih belum konsisten menurun.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, berikut 5 negara dengan kasus COVID-19 tertinggi:

1. Amerika Serikat: 30,6 juta kasus

2. Brasil: 12,9 juta

3. India: 12,3 juta

4. Prancis: 4,8 juta

5. Rusia: 4,5 juta

 

Baca selengkapnya....


Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya