Liputan6.com, Jakarta Dari bias gender, kesenjangan upah hingga terbebani dengan pengasuhan anak dan tanggung jawab rumah tangga yang tidak seimbang, terdapat beberapa tantangan tambahan yang harus dihadapi oleh wanita di tempat kerja dibandingkan dengan pria.
Akibatnya, wanita sering merasa seolah-olah mereka hanya dapat berbicara dengan wanita lain tentang masalah ini secara khusus. Maka dari itu, menurut pakar karier akan sangat penting bahwa setiap wanita memiliki jaringan terpisah dengan wanita lain untuk mendapatkan dukungan.
Advertisement
Faktanya, melansir dari CNBC, Selasa (6/4/2021), sebuah studi tahun 2019 dari para peneliti di University of California mengungkapkan mengapa wanita membutuhkan dua jaringan berbeda dimana satu yang mencakup pria dan satu lagi khusus wanita.
Menurut penelitian tersebut, melalui jaringan hubungan yang mencakup pria, wanita dapat belajar bagaimana menaiki tangga karier perusahaan dan mengumpulkan wawasan dari mentor pria.
Sedangkan dari jaringan khusus wanita, terutama dengan lingkaran yang terdiri dari dua hingga empat wanita, wanita dapat memiliki forum untuk membicarakan masalah yang mungkin mereka rasa tidak nyaman untuk dibagikan dengan pria, seperti bagaimana pria mungkin kerap kali melangkahi mereka dalam percakapan.
Studi ini juga menemukan bahwa wanita membutuhkan sumber empati dan kemampuan untuk mengungkapkan empati tersebut dengan wanita lain.
Melihat contoh bagaimana wanita lain berhasil dapat memberikan kekuatan
Ketika wanita benar-benar mengenal wanita lain yang telah berhasil dalam jalan mereka ke posisi kepemimpinan, hal itu akan membantu mereka memahami bagaimana mereka bisa mencapainya juga.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology mendukung hal ini. Wanita yang melihat citra wanita sukses dan kuat, seperti Hillary Clinton, sebelum memberikan pidato mampu mengungguli rekan-rekan mereka.
Jennifer DaSilva, presiden agensi kreatif Berlin Cameron yang telah menghabiskan 15 tahun terakhir mengelola merek ternama seperti Coca-Cola, Heineken, Lexus, dan Capital One. Ketika dia membaca tentang penelitian yang menunjukkan kekuatan jaringan khusus wanita, dia terinspirasi dan melihat peluang untuk membuat konstelasi wanita yang terhubung.
DaSilva ingin menciptakan komunitas wanita dimana mereka dapat merasakan efek tersebut. Jadi, pada Maret 2019, dia menargetkan untuk menghubungkan empat wanita setiap hari dengan harapan menciptakan koneksi dan kolaborasi yang langgeng. Wanita lain dapat terinspirasi dan bergabung. Inisiatif ini dikenal sebagai Connect4Women dan komunitasnya terbuka untuk siapa saja di seluruh dunia.
Pada tahun itu, DaSilva berhasil menghubungkan lebih dari 500 wanita yang kemudian menghasilkan banyak kemitraan, kesepakatan bisnis, pekerjaan baru, dan persahabatan. Itu telah menjadi sumber kegembiraan yang mengejutkan baginya, terutama selama pergolakan pandemi, ketika kebutuhan akan koneksi dan komunitas menjadi lebih dalam.
The WIE Suite, jaringan keanggotaan yang berpengaruh dan platform bagi pemimpin perempuan, adalah contoh hebat lainnya dari kekuatan jaringan perempuan. Didirikan oleh advokat wanita Dee Poku pada tahun 2010, Simposium WIE adalah salah satu konferensi wanita modern awal yang dibuat sebagian sebagai tanggapan atas kurangnya keragaman di forum bisnis tradisional.
Platform ini telah berhasil menarik banyak pemimpin bisnis dan budaya ke pertemuan globalnya, termasuk Melinda Gates, Arianna Huffington, Diane von Furstenberg, Nancy Pelosi, Jill Biden, Katie Couric, Tyra Banks, dan Christy Turlington.
Advertisement
Ketika wanita merasa dilihat pencapaiannya, keajaiban akan muncul
Dari percikan awal untuk menyatukan beberapa wanita terbesar dalam bisnis, misi WIE berubah menjadi tujuan sederhana untuk mengasah kemampuan wanita dalam karier mereka dan bagaimana mereka dapat belajar dari satu sama lain. Itu semua kembali ke misi utama untuk membantu wanita merasa pencapaiannya dilihat.
“Jika Anda membuat seseorang merasa dilihat, itu akan menghasilkan keajaiban. Tidak peduli siapa mereka, bisa jadi orang paling sukses di dunia atau (masih berstatus sebagai) magang junior. Jika Anda membuat orang merasa dilihat, mereka akan (bersedia) melompati sungai untuk Anda,” jelas Poku kepada Susan McPherson, pakar hubungan dan CEO McPherson Strategies.
Untuk WIE dan banyak jaringan kuat lainnya seperti itu, kekuatan komunitas sebenarnya bukan hanya tentang jabatan, rekening bank, atau perusahaan yang diwakili oleh para wanita yang terlibat. Namun, semuanya bermuara pada kekuatan keaslian manusia dimana mampu bersinar menerangi satu sama lain dan menawarkan sarana untuk muncul dan dilihat.
McPherson juga menyebutnya sebagai efek konstelasi yang sedang beraksi. Ketika wanita berkumpul dengan cara ini melalui konstelasi pendukung yang saling mendukung, mereka tidak hanya dapat menciptakan solusi dan menyelesaikan masalah yang ingin mereka capai tetapi mereka juga dapat mengangkat dan memperkuat wanita lain dengan kepemimpinan mereka dan dengan menunjukkan kekuatan mereka kepada wanita lain untuk ditiru.
Reporter: Priscilla Dewi Kirana