Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono menegaskan dampak pandemi Covid-19 jauh lebih berat ketimbang sejumlah teror bom bagi kelangsungan bisnis hotel dan restoran.
"Saya kira kalau pengaruhnya itu jauh lebih berat Covid-19 daripada bom itu ya. Ini saya kira, kalau bom ini ada (dampak) tapi tidak seberat Covid-19," ujarnya dalam video conference, Senin (5/4).
Advertisement
Sutrisno mengungkapkan, begitu beratnya dampak yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 lantaran hal ini berkaitan langsung dengan persoalan kesehatan. Sehingga turut membatasi mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat karena takut terpapar virus corona jenis baru itu.
"Jadi, Kita lebih konsentrasi agar masalah Covid-19 itu selesai," ucapnya.
Sedangkan dampak yang ditimbulkan oleh sejumlah teror bom dinilai tidak terlalu mengancam serius geliat bisnis hotel dan restoran. Mengingat persoalan keamanan ini masih sanggup ditangani oleh pihak Kepolisian.
Kendati demikian, dia meminta, pihak Kepolisian untuk tetap proaktif untuk melakukan tindak pencegahan. Langkah preventif tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya insiden teror bom di seluruh wilayah Indonesia.
"Jadi, saya kira untuk penanganan (teror bom) ini kita berharap agar pemerintah khususnya dari Kepolisian bisa lebih dari proaktif ya," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proaktif Kepolisian
Hal senada juga diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya. Menurutnya, tindakan proaktif dari Kepolisian untuk mencegah potensi insiden teror bom mutlak diperlukan.
"Karena kondisi kita sudah cukup terpuruk dengan adanya Covid-19 ini. Jangan sampai nanti tambah (parah) lagi dengan isu keamanan teror dan sebagainya," bebernya.
Oleh karena itu, semua kalangan masyarakat diharapkan turut juga membantu kinerja Kepolisian dalam melakukan pengawasan terhadap para terduga teroris yang mempunyai maksud buruk untuk mengganggu stabilitas keamanan nasional. Melalui kolaborasi ini diyakini akan turut mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.
"Karena teman-teman pariwisata juga terpuruk dari hotel, restoran, bioskop, hampir semua sektor di pariwisata sangat-sangat terpuruk. Mudah-mudahan jangan ada lagi ada ancaman nasional khususnya di Jakarta," ucap dia menekankan.
Advertisement