Imbas Banjir NTT, Pelabuhan dan Bandara Beroperasi Lagi Senin Siang Ini

Infrastruktur perhubungan seperti bandara dan pelabuhan terimbas banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan dapat beroperasi Senin (5/4/2021) siang ini.

oleh Athika Rahma diperbarui 05 Apr 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, infrastruktur perhubungan seperti bandara dan pelabuhan terimbas banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan dapat beroperasi Senin (5/4/2021) siang ini.

Adita mengatakan, memang sempat terjadi penutupan sementara di bandara dan pelabuhan. Namun, diharapkan siang ini operasionalnya bisa kembali normal.

"Sempat terjadi penutupan, tapi siang ini sudah bisa beroperasi normal," ujar Adita saat dihubungi Liputan6.com, Senin (5/4/2021).

Adita bilang, kembali beroperasinya infrastruktur perhubungan ini hanya untuk beberapa bandara dan pelabuhan saja. Untuk bandara Umbu Mehang Kunda juga diharapkan bisa beroperasi normal kembali hari ini.

"Siang nanti seharusnya sudah bisa beroperasi," ujarnya.

Sebelumnya, bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu terendam genangan air setinggi 50 cm. Sejumlah penerbangan dibatalkan, diantaranya dari maskapai Wings Air dan Citilink

Meski tidak ada Notice to Airmen (NOTAM) terkait penutupan bandara Umbu Mehang Kunda, namun operasional bandara memang sempat terganggu banjir ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


4.885 Gardu Listrik Terdampak Cuaca Ekstrim di NTT Kembali Menyala

PLN memulihkan kelistrikan terdampak cuaca ekstrim, banjir dan longsor yang melanda beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dok PLN

PLN memulihkan kelistrikan terdampak cuaca ekstrim, banjir dan longsor yang melanda beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hingga, Minggu (4/4) malam, total 4.885 gardu atau sebanyak 82 persen gardu terdampak cuaca ekstrim kembali menyala. Kini, lebih dari 643 ribu pelanggan kini dapat menikmati aliran listrik PLN kembali.

"Petugas kami terus bersiaga untuk mengamankan aliran listrik dan melakukan pemulihan listrik, khususnya di lokasi terdampak banjir atau longsor," tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko.

Demi keselamatan dan keamanan warga, sebelumnya PLN mengamankan kelistrikan terdampak cuaca ekstrim, banjir dan longsor yang melanda beberapa kabupaten.

Kabupaten tersebut, seperti Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, Minggu (4/4) dinihari.

"Aliran listrik di lokasi banjir dan longsor untuk sementara kami hentikan demi keselamatan warga," ujar Agustinus Jatmiko.

Hingga saat ini, PLN masih melakukan perbaikan gardu yang terdampak banjir dan longsor. PLN memastikan akan segera melakukan pemulihan aliran listrik ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman.

"Tim kami masih terus bekerja di lapangan, melakukan pendataan di lapangan, sejauh apa kerusakan yang terjadi dan tentunya segera melakukan pemulihan. Sinyal telekomunikasi di lokasi pun sulit," tambah Agustinus.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kondisi ini menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah NTT dalam beberapa hari ke depan.

"Melihat apa yang disampaikan BMKG tentu kami terus bersiaga dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kelistrikan di sekitar," ucap Agustinus.

PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir.

Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya