Liputan6.com, Malaka - Cuaca ekstrem yang melanda kawasan Nusa Tenggara Timur menyebabkan banjir bandang di 23 desa di Kabupaten Malaka. Bupati Malaka Viktor Manek, Senin (5/4/2021) mengatakan, laporan sementara tiga orang warga meninggal terseret banjir.
Viktor mengatakan, penanganan banjir di Malaka masih belum bisa dilakukan, karena sulitnya akses menuju ke desa-desa yang terdampak. Saat ini pemerintah setempat fokus untuk menyelamatkan warga yang terdampak banjir.
Advertisement
Cuaca ekstrem yang terjadi di sebagian besar wilayah NTT termasuk Kabupaten Malaka disebabkan adanya siklon tropis Seroja yang tumbuh sejak Senin (5/4/2021) dini hari pukul 01.00 WIB.
Siklon Seroja yang sudah mulai tumbuh sebagai bibit siklon sejak Jumat (2/4) di wilayah tersebut menyebabkan hujan intensitas lebat, gelombang tinggi dan angin kencang.
Wilayah yang terdampak siklon Seroja, yaitu Kabupaten Flores Timur berupa banjir bandang yang menimbulkan korban jiwa, Lembata, Sumba Timur dan angin kencang di Kota Kupang.
Selain korban jiwa, kerusakan berbagai fasilitas umum dan rumah warga juga tidak terhindarkan serta ratusan warga mengungsi.