Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan membuka acara Hannover Messe pada April 2021. Pembukaan itu akan dilakukan bersama Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Pembuka acara dilakukan Bapak Presiden bersama Kanselir Jerman," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran jumpa pers daring via saluran sekretariat presiden di kanal Youtube, Senin (5/4/2021).
Advertisement
Airlangga menjelaskan, 156 perusahaan Indonesia siap tampil dalam acara bergengsi tersebut. Nantinya, acara itu pun akan mengusung konsep pameran daring, mengingat kondisi pandemi Covid-19.
"Dari Indonesia sendiri ada 156 perusahaan akan tampil dan diharapkan dengan Hannover Messe ini yang dibuka secara digital dan pamerannya fully digital juga," ungkap Airlangga.
Indonesia adalah negara pertama di ASEAN yang menjadi Official Partner Country, tetapi juga mendukung upaya nation branding atas posisinya sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
Mengutip laman Kementerian Perindustrian, Hannover Messe adalah pameran internasional tahunan terbesar di sektor teknologi industri yang berfokus pada isu industrial automation and IT (Industry 4.0), energy and environmental technologies, energy efficiency, research and technology transfer, robotics, cobots atau co-robots, dan hal terkini lainnya.
Selain itu, Hannover Messe juga memiliki eksposur internasional yang besar dengan lebih dari 6.500 peserta yang mewakili 73 negara, 225.000 pengunjung internasional dari 91 negara.
Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country (IPC) juga sejalan dengan inisiatif strategis 'Making Indonesia 4.0' yang dideklarasikan oleh Presiden Republik Indonesia pada 4 April 2018 lalu dalam rangka menjawab tantangan revolusi industri ke-4.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Peserta Hannover Messe 2021 Siap Unjuk Keunggulan Industri Nasional
Sebelumnya, pemerintah Indonesia sedang melakukan proses kurasi untuk para peserta yang akan terlibat dalam gelaran Hannover Messe 2021. Seluruh sektor industri yang berpartisipasi bakal menampilkan teknologi modern pada proses produksinya.
"Jadi, Hannover Messe 2021 akan menjadi momentum sangat penting bagi kita, guna memacu branding nasional sekaligus mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur dan pembangunan infrastruktur digital di tanah air," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Dirjen KPAII menjelaskan, beberapa perusahaan telah mengirimkan formulir pendaftarannya, dan saat ini masih menunggu keputusan untuk penetapan peserta pamerannya (co-exhibitor).
"Secara paralel, kami juga telah menyiapkan tim Sekretariat Nasional yang akan membantu co-exhibitor dari proses pendaftaran hingga upload konten digital ke platform Hannover Messe 2021,” tuturnya.
Adapun proses tahapan menjadi peserta Hannover Messe 2021 meliput registrasi peserta secara online, pengisian dan pengembalian formulir penilaian mandiri guna dilakukan kurasi, penilaian kurasi oleh tim penilai, serta penetapan co-exhibitor.
Jumlah yang telah mendaftar di laman IndonesiaHM2021.id sebanyak 182 peserta, yang terdiri dari perusahaan industri skala besar, industri kecil menengah (IKM) dan startup, kawasan industri, asosiasi industri, BUMN, serta kementerian dan lembaga.
Perhelatan Hannover Messe 2021 akan berjalan secara digital melalui platform online yang akan ditampilkan dalam waktu dekat oleh Deutsche Messe AG selaku pihak penyelenggara.
"Dalam ajang Hannover Messe 2021 Digital Edition kali ini, Pemerintah Indonesia tetap mengusung tema Making Indonesia 4.0 dan tagline Connect to Accelerate," ungkap Eko.
Tagline tersebut untuk mendorong sinergitas yang ingin dibentuk untuk mendukung pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia. "Selain mencerminkan sinergi Indonesia, juga merupakan ajakan bagi negara lain untuk bersama-sama dengan Indonesia saling terhubung dan berkembang," imbuhnya.
Eko menyebutkan, manfaat yang akan didapat oleh para peserta Hannover Messe 2021, di antaranya adalah perusahaan memperoleh eksposur secara global dan networking.
"Baik itu eksposur terhadap calon buyer dan investor, maupun eksposur terhadap perkembangan teknologi terkini di negara-negara lain (benchmarking)," ujarnya.
Di samping itu, melalui platform digital, akan mempermudah peserta untuk membangun jaringan dan menggali kerja sama dengan co-exhibitor lainnya dalam pameran ini. "Pada gilirannya diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan peluang pasar global untuk ekspor," tandasnya
Advertisement