Emiten Tambang Batu Bara Bukit Asam Tebar Dividen Rp 835 Miliar

Emiten tambang batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan membagi dividen 35 persen dari laba bersih 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Apr 2021, 14:43 WIB
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan membagi dividen sebesar 35 persen dari laba bersih tahun buku 2020. Besaran dividen tersebut setara Rp 835 miliar.

"Dividen di 2020 ini dibagikan sebesar 35 persen dari total laba bersih perusahaan sebesar Rp 2,4 triliun atau sekitar Rp 835 milar,” ujar Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk , Apollonius Andwie dalam video konferensi usai RUPST, Senin (5/4/2021).

Selain itu, RUPST juga resmi menetapkan empat orang direksi baru perusahaan. Antara lain ada Suryo Eko Hadianto yang sebelumnya merupakan Direktur Transformasi Bisnis PT Inalum (Persero) atau MIND-ID, menggantikan Arviyan Arifin yang telah habis masa jabatannya untuk periode 2016-2021.

Berikut susunan direksi PT Bukit Asam Tbk usai RUPST hari ini:

Direktur Utama : Suryo Eko Hadianto

Direktur Pengembangan Usaha : Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin

Direktur Keuangan : Farida Thamrin

Direktur Sumber Daya Manusia : Dwi Fatan Lilyana

Direktur Niaga : Adib Ubaidillah

Direktur Operasi dan Produksi : Suhedi

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pendapatan Bukit Asam Turun pada 2020

Aktivitas pekerja menggunakan alat berat saat menurunkan muatan batu bara di Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat penurunan baik di laba dan pendapatan sepanjang 2020. Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 41,16 persen.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 2,38 triliun pada 2020. Perolehan laba itu turun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,05 triliun. Pendapatan Bukit Asam turun 20,48 persen dari Rp 21,78 triliun pada 2019 menjadi Rp 17,32 triliun pada 2020.

Beban pokok pendapatan merosot 9,5 persen dari Rp 14,17 triliun pada 2019 menjadi Rp 12,7 triliun.  Beban pokok pendapatan turun 9,9 persen dari Rp 14,17 triliun pada 2019 menjadi Rp 12,7 triliun.

Laba bruto susut 40 persen dari Rp 7,61 triliun pada 2019 menjadi Rp 4,56 triliun pada 2020. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 12 Maret 2021.

Beban umum dan administrasi turun dari Rp 1,93 triliun pada 2019 menjadi Rp 1,43 triliun pada 2020. Beban penjualan dan pemasaran merosot dari Rp 828,67 miliar pada 2019 menjadi Rp 692,32 miliar. Laba usaha merosot 49,73 persen dari Rp 5,01 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,52 triliun pada 2020.

Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusi PT Bukit Asam Tbk turun menjadi Rp 213 pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 371.

Perseroan mencatat liabilitas turun jadi Rp 7,11 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,67 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp 16,93 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,42 triliun.

PT Bukit Asam Tbk mencatat aset Rp 24,05 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,09 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 4,34 triliun pada 31 Desember 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,75 triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya