Liputan6.com, Bengkulu: Keberadaan bungai bangkai saat ini sangat langka. Maka dari itu, penemuan bunga berukuran raksasa ini selalu menghebohkan penduduk yang berada sekitarnya. Kali ini, sebuah bunga bangkai jenis titanum (Amorphopalus titanum) ditemukan tumbuh di halaman rumah warga Jalan Citanduy, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Si pemilik bernama Refwan Suhendi mengaku menemukan bunga yang dengan sebutan kibut ini sejak beberapa hari lalu. "Bunga kibut yang tumbuh di halaman rumah saya ini sudah mekar sempurna beberapa hari lalu," kata Refwan seperti dilansir Antara, Ahad (11/11/2012).
Menurut Refwan, bunga kibut ini pertama kali dilihat anaknya pada Rabu sore kemarin. Kemudian, Refwan baru memeriksanya pada Kamis(8/11) sore. Bunga kibut tersebut memiliki tinggi 45 cm dan lebar dengan diameter 44 cm.
"Bunga kibut baru diketahui setelah mekar karena tumbuh disekitar semak-semak bawah pohon durian sehingga keindahannya terhalangi tanaman lainnya. Bunga kibut diperkirakan mekar selama tujuh hari," tambahnya.
Refwan menambahkan, bagi masyarakat yang ingin melihat keindahan bunga kibut diperbolehkan untuk mendatangi rumahnya. Ia berjanji akan merawat habitat puspa langka tersebut agar bisa mekar kembali pada masa yang akan datang dan bisa terus dinikmati keindahannya.
Penemuan bunga ini bukanlah yang kali pertama. Sebelumnya, pada akhir Oktober kemarin, bunga kibut dengan jenis yang sama ditemukan di Desa Sidodadi, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Bunga tersebut terukur dengan ketinggian 50 centimeter.
Di tempat lain, sebuah bunga kibut beberapa kali mekar dengan sempurna di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah I di Curup Kabupaten Rejang Lebong.
"Hasil penangkaran bunga kibut yang kami lakukan juga telah beberapa kali mekar," kata Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Darwis Saragih.
Disana, penangkaran bunga kibut di halaman kantor seksi wilayah telah dilakukan sejak lima tahun lalu. Bunga tersebut berwarna merah muda pada kuncupnya dengan kelopak putih dan memiliki panjang lebih dari 1,2 meter. Penangkaran bunga kibut ini bertujuan untuk melestarikan bunga langka itu dari kepunahan.
"Namanya bunga bangkai karena memang aromanya tidak sedap, bau bangkai, tapi banyak yang tertarik dan penasaran karena bunga ini langka," katanya.
Lebih lanjut lagi, Darwis menjelaskan, bunga kibut terbagi tiga jenis yakni Amorphopalus titanum, Amorphopalum variabilis dan Amorphopalum gigas. "Untuk Bengkulu yang umum ditemui itu jenis titanum dan variabilis," tandasnya.(RZK)
Si pemilik bernama Refwan Suhendi mengaku menemukan bunga yang dengan sebutan kibut ini sejak beberapa hari lalu. "Bunga kibut yang tumbuh di halaman rumah saya ini sudah mekar sempurna beberapa hari lalu," kata Refwan seperti dilansir Antara, Ahad (11/11/2012).
Menurut Refwan, bunga kibut ini pertama kali dilihat anaknya pada Rabu sore kemarin. Kemudian, Refwan baru memeriksanya pada Kamis(8/11) sore. Bunga kibut tersebut memiliki tinggi 45 cm dan lebar dengan diameter 44 cm.
"Bunga kibut baru diketahui setelah mekar karena tumbuh disekitar semak-semak bawah pohon durian sehingga keindahannya terhalangi tanaman lainnya. Bunga kibut diperkirakan mekar selama tujuh hari," tambahnya.
Refwan menambahkan, bagi masyarakat yang ingin melihat keindahan bunga kibut diperbolehkan untuk mendatangi rumahnya. Ia berjanji akan merawat habitat puspa langka tersebut agar bisa mekar kembali pada masa yang akan datang dan bisa terus dinikmati keindahannya.
Penemuan bunga ini bukanlah yang kali pertama. Sebelumnya, pada akhir Oktober kemarin, bunga kibut dengan jenis yang sama ditemukan di Desa Sidodadi, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Bunga tersebut terukur dengan ketinggian 50 centimeter.
Di tempat lain, sebuah bunga kibut beberapa kali mekar dengan sempurna di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah I di Curup Kabupaten Rejang Lebong.
"Hasil penangkaran bunga kibut yang kami lakukan juga telah beberapa kali mekar," kata Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Darwis Saragih.
Disana, penangkaran bunga kibut di halaman kantor seksi wilayah telah dilakukan sejak lima tahun lalu. Bunga tersebut berwarna merah muda pada kuncupnya dengan kelopak putih dan memiliki panjang lebih dari 1,2 meter. Penangkaran bunga kibut ini bertujuan untuk melestarikan bunga langka itu dari kepunahan.
"Namanya bunga bangkai karena memang aromanya tidak sedap, bau bangkai, tapi banyak yang tertarik dan penasaran karena bunga ini langka," katanya.
Lebih lanjut lagi, Darwis menjelaskan, bunga kibut terbagi tiga jenis yakni Amorphopalus titanum, Amorphopalum variabilis dan Amorphopalum gigas. "Untuk Bengkulu yang umum ditemui itu jenis titanum dan variabilis," tandasnya.(RZK)