Indonesia Peringkat ke-8 Negara Tercepat Vaksinasi COVID-19

Dalam satu minggu ada 2,5 juta orang yang divaksin COVID-19 seperti disampaikan Menteri Budi Gunadi Sadikin.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Apr 2021, 19:16 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). XL Axiata bekerja sama dengan RSUI yang didukung Kemenkes dan Pemkot Depok menggelar program Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi COVID-19 pekan lalu berjalan lancar. Dalam satu minggu ada 2,5 juta orang yang divaksin COVID-19, seperti disampaikan Menteri Budi Gunadi Sadikin.

Per Minggu, 4 April 2021 sudah 12,7 juta dosis vaksin COVID-19 disuntikkan. Sementara, minggu sebelumnya di angka 10 juta.

"Jadi, dalam satu minggu kita sudah bisa menambah 2,5 juta vaksinasi per minggu. Menempatkan Indonesia di posisi ke-8 dunia," kata Budi dalam keterangan pers daring di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 5 April 2021.

Bila negara-negara produsen vaksin dikeluarkan dari data tersebut seperti Amerika Serikat, China, India dan Inggris maka Indonesia sebagai negara non produsen vaksin ada di peringkat empat.

"Kalau kita keluarkan negara-negara yang memproduksi vaksin sendiri sehingga tidak ada masalah dari suplai vaksin, kita nomor empat di dunia," kata Budi.

 

Simak Juga Video Berikut


Lonjakan Kasus, Pengiriman Vaksin Tersendat

Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Dalam kesempatan itu Budi juga mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 akan melambat. Hal ini karena pasokan vaksin COVID-19 yang terbatas.

Hal ini terjadi karena terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia seperti India, Filipina, Papua Nugini. Lalu, negara-negara Eropa serta beberapa negara Amerika Selatan mengalami lonjakan ketiga kasus COVID-19.

"Akibatnya negara-negara yang memproduksi vaksin di negara-negara tersebut mengatakan vaksin produksinya tidak boleh keluar," kata Budi.

Embargo dari sejumlah negara yang memproduksi vaksin COVID-19 membuat pasokan vaksin di Indonesia terhambat. Indonesia sedianya mendapat pasokan sebanyak 30 juta dosis vaksin pada Maret-April, tetapi hanya bisa mendapat 20 juta dosis.

"Sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya, karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya," ucap Budi.

Budi juga mengatakan bakal berusaha menstabilkan stok COVID-19. Mudah-mudahan di Mei kembali normal.


Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca.

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya