Tolong, Banyak Pengungsi Banjir Bandang di NTT Terluka dan Butuh Bantuan

Ratusan pengungsi korban banjir bandang yang mengungsi di sekolah MAN Flores Timur di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini belum tersentuh pemerintah.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 06 Apr 2021, 10:30 WIB
Ratusan pengungsi banjir bandang yang menempati posko pengunsian sekolah MAN Flores Timur. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Flores Timur - Ratusan pengungsi korban banjir bandang yang mengungsi di sekolah MAN Flores Timur di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini belum tersentuh bantuan pemerintah.

Pantauan Liputan6.com, Senin (05/04/2021), sudah dua hari 178 pengungsi banjir bandang menempati gedung MAN Flores Timur (Flotim) tersebut, belum pernah didatangi pemerintah setempat.

Sudah dua hari mengungsi di MAN Flotim, ratusan pengungsi yang terdiri dari balita, anak anak, hingga orang dewasa tidur di lantai hanya beralaskan terpal. Mereka juga membutuhkan bahan makanan, obat-obatan dan pakaian.

Relawan MAN Flores Timur, Siti Aminah yang mengurusi para pengungsi mengatakan, saat ini yang dibutuhkan oleh para pengungsi adalah kasur dan obat-obatan. Sebab, dua sudah hari pengungsi tidur beralaskan terpal.

“Terpal yang digunakan sekarang berasal dari masjid. Jadi kita angkat dan kasih mereka untuk tidur karena belum ada kasur. Dan para pengungsi sekarang butuh obat-obatan. Karena para pengungsi ada banyak terluka,” ujar dia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Makanan untuk Pengungsi Banjir Bandang NTT

Sementara ini, makanan dan minum pengungsi dibantu secara swadaya oleh masyarakat dan organisasi-organisasi masyarakat.

“Masyarakat bantu secara swadaya. Masyarakat antar makan untuk mereka. Sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah,” dia mengungkapkan.

Salah satu pengungsi, Moses Yan Nubi mengatakan, seluruh tubuhnya terluka akibat musibah banjir bandang ini. Ia mengaku sangat ini sangat membutuhkan obat-obatan untuk mengobati dirinya.

“Saya butuh obat-obatan, pakayan dan makanan. Saat ini kami juga butu para medis. Banyak pengungsian yang lain tidur di lantai. Kalau bisa ada bantuan dari pemerintah untuk kasur dan obat-obatan,” harapnya.

Sampai dengan saat ini, Tim SAR gabungan terus melakukan proses pencarian korban banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Dalam Operasi pencarian hari kedua, Senin (5/4) sampai pukul 13.00 WITA, Tim SAR gabungan berhasil menemukan 69 jenazah. Sedangkan 19 orang masih dalam proses pencarian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya