Emiten Farmasi Tempo Scan Catat Laba Tumbuh 42 Persen pada 2020

Penjualan bersih PT Tempo Scan Pacifik Tbk tercatat Rp 10,96 triliun pada 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Apr 2021, 10:03 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), emiten farmasi membukukan pertumbuhan laba, tetapi penjualan turun tipis  sepanjang 2020.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (6/4/2021), penjualan bersih perseroan tercatat Rp 10,96 triliun pada 2020. Realisasi penjualan itu turun tipis 0,23 persen dari 2019 sebesar Rp 10,99 triliun.

Kontribusi penjualan disumbang dari divisi farmasi naik 2,9 persen menjadi Rp 3,15 triliun. Lalu divisi produk konsumsi dan komestik susut 9,3 persen menjadi Rp 3,11 triliun. Sementara itu, divisi distribusi naik 4,6 persen menjadi Rp 4,69 triliun sepanjang 2020.

Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 42,1 persen secara year on year (yoy). Pada 2020, perseroan meraup laba Rp 787,80 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 554,26 miliar.

Beban pokok penjualan perseroan naik 4,4 persen dari Rp 6,75 triliun pada 2019 menjadi Rp 7,05 triliun. Hal itu mendorong laba kotor sebesar Rp 3,91 triliun pada 2020. Realisasi laba kotor itu turun 7,7 persen dari periode 2019 sebesar Rp 4,24 triliun.

Perseroan mencatat beban penjualan Rp 2,29 triliun pada 2020. Beban penjualan itu naik dari periode 2019 sebesar Rp 2,83 triliun. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 507,45 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 572,41 miliar. Beban operasi lain naik menjadi Rp 38,20 miliar pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 34,11 miliar.

Dengan melihat kondisi itu laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 175 pada 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 123.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Total Liabilitas

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)

Total liabilitas naik 5,64 persen dari Rp 2,58 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,72 triliun pada 2020. Ekuitas tercatat naik menjadi Rp 6,37 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,79 triliun.

Total aset naik 8,7 persen pada 2020. Perseroan mencatat aset Rp 9,10 triliun dibandingkan periode 2019 sebesar Rp 8,37 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 2,64 triliun pada 2020, atau alami kenaikan 17,3 persen dari periode 2019 sebesar Rp 2,25 triliun.

Pada perdagangan saham Selasa, 6 April 2021, pukul 09.53 WIB, saham TSPC turun 0,64 persen ke posisi Rp 1.545 per saham. Saham TSCP berada di level tertinggi Rp 1.580 dan terendah Rp 1.540 per saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya