Liputan6.com, Jakarta Sejak beroperasi 10 Februari 2021, Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo tercatat telah mengangkut 321.553 penumpang hingga 4 April 2021. Hal itu disampaikan Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Heru Wisnu Wibowo di Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (6/4/2021).
"Realisasi penumpang ini sudah mencapai 321 ribu penumpang. Mulai dari dioperasikan komersial pada 10 Februari sampai tanggal 4 April," ujar Heru.
Advertisement
Heru memaparkan, KRL Yogyakarta-Solo kini melayani penumpang di 11 stasiun. Namun, jumlah okupansi terbanyak tetap terfokus di dua stasiun ujung.
"Jumlah penumpangnya, paling banyak memang di ujung-ujung, Solo dan Yogya. Ini menunjukan bahwa memang penumpangnya ya orang Solo dan orang Yogya," ungkap dia.
Secara tren penumpang, KRL Yogyakarta-Solo juga cenderung naik saat libur akhir pekan. Heru menyebutkan, penumpang di daerah tersebut banyak yang penasaran dan ingin coba menaiki kereta baru tersebut pada saat weekend.
"Kalau kita amati dari tren penumpang, KRL Solo-Yogya ini ya memang masih di hari libur. Weekend itu masih jadi banyak. Artinya banyak penumpang yang wara-wiri dari Solo menuju Yogya itu pada waktu weekend," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menggantikan Prameks
Adapun KRL Yogyakarta-Solo ini hadir untuk menggantikan KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang selama ini beroperasi. Jumlah penumpangnya pun menunjukan grafik meningkat pada Februari 2021 menuju Maret 2021.
Menurut data KAI Commuter, rata-rata penumpang harian KRL Yogyakarta-Solo pada Februari 2021 sebanyak 4.809 orang. Sedangkan Maret naik jadi 6.328 penumpang per hari.
Sedangkan jumlah penumpang pada akhir pekan sepanjang Maret 2021 rata-rata mencapai 8.382 orang, dan pada hari kerja sekitar 5.488 penumpang per hari.
"Memang di samping eks penumpang Prameks yang naik, tentunya ini karena KRL pertama dan bentuknya lebih bagus dalamnya, banyak yang ingin coba. Sehingga memang di hari libur banyak yang naik," tukas Heru.
Advertisement