Liputan6.com, Padang - Cuaca ekstrem angin kencang disertai hujan yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat beberapa hari terakhir mulai reda. Namun, potensi hujan masih ada di provinsi ini.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau menganalisis, saat ini kondisi cuaca Sumbar cenderung normal usai dilanda cuaca ekstrem.
"Iya kami melihat sudah normal kembali, cuaca beberapa hari kemarin tergolong ekstrem yakni angin kencang dengan kecepatan 60 kilo meter per jam disertai hujan," kata kepala Seksi Observasi dan Informasu BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, Selasa (6/4/2021).
Meski demikian, pihaknya menganalisis potensi hujan masih terbuka di sejumlah daerah Sumbar, yakni di wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Solok, Pasaman, Sijunjung, Kepulauan Mentawai dan sekitarnya.
"Hujan tersebut diperkirakan dengan intensitas ringan hingga sedang sampai tiga hari ke depan," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Oleh sebab itu, Yudha mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana seperti pohon tumbang, genangan air dan banjir.
Sebelumnya, angin kencang yang melanda Sumbar, menyebabkan puluhan pohon tumbang di sejumlah daerah seperti Kota Padang, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman Barat.
Di Kota Padang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat setidaknya ada 50 pohon tumbang di Padang akibat angin kencang.
Selain menghambat akses jalan, juga banyak rumah tertimpa pohon, kemudian juga kabel listrik hingga kendaraan.
Pohon tumbang juga berdampak jatuhnya korban jiwa. Satu orang dilaporkan meninggal dunia di Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kota Padang akibat tertimpa pohon tumbang.
"Cuaca ekstrem beberapa hari belakangan meyebabkan lebih dari 50 pohon tumbang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Sutan Hendra.