BNPB dan Kemenkes Salurkan Alat Tes Antigen ke Lokasi Bencana NTT-NTB

BNPB dan Kemenkes menyalurkan alat tes antigen ke lokasi bencana NTT-NTB.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Apr 2021, 17:00 WIB
Tenaga kesehatan melakukan tes usap (swab) antigen di Jakarta, Senin (25/1/2021). Data Satgas Covid-19 per Senin (25/1) mencatat kasus positif di Indonesia bertambah 9.994 orang sehingga total kasus positif menjadi 999.256 orang atau hampir menembus 1 juta kasus. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Lewoleba Lembata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan RI menyalurkan alat tes antigen ke lokasi terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Upaya ini agar skirining terhadap penularan virus Corona dapat terus berjalan.

Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, alat tes antigen yang disalurkan ke lokasi bencana NTT dan NTB ditujukan kepada seluruh warga, baik korban dan pengungsi. Alat ini pun juga untuk menskrining orang-orang yang datang dari luar NTT dan NTB.

"BNPB bersama Kemenkes menyalurkan alat tes antigen ke seluruh daerah agar (daerah) bisa melakukan skrining bagi warga, termasuk rombongan-rombongan yang datang dari luar, TNI Polri, dan juga para relawan," ujar Doni usai Rapat Terbatas Penanganan Bencana Provinsi NTB dan NTT di Lewoleba Lembata, NTT, Selasa, 6 April 2021.

Untuk mencegah terjadinya kerumunan yang berpotensi penularan virus Corona di lokasi pengungsian, BNPB berupaya menyewa rumah keluarga. Hal ini dengan pemberian bantuan dana siap pakai.

"Kami akan upayakan untuk menyewa rumah keluarga. Caranya, dengan memberikan bantuan dana siap pakai kepada setiap keluarga setelah pemerintah daerah mengajukan usulan kepada BNPB. Hal ini dilakukan agar tidak terlalu banyak terjadinya kerumunan di tempat-tempat pengungsian," jelas Doni.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Kemenkes Koordinasi Datangkan Dokter ke Lokasi Bencana NTT-NTB

Tim SAR gabungan, berhasil mengevakuasi korban meninggal dunia akibat banjir bandang di pulau Adonara, Flores Timur,NTT. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Untuk penanganan korban terdampak bencana NTT-NTB, lanjut Doni Monardo, fasilitas kesehatan hampir semua tempat tersedia. Walaupun begitu, tenaga dokter masih terbatas. Kemenkes pun mengkoordinasikan untuk mendatangkan dokter dari daerah lain.

"Kementerian Kesehatan di bawah pimpinan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes sudah melakukan koordinasi untuk mendatangkan dokter. Sumber dokter dari beberapa provinsi, termasuk Sulawesi Selatan dan Jawa Timur," lanjutnya.

"Alat-alat untuk merawat pasien patah tulang masih kurang. Kami sudah berkoordinasi untuk segera didatangkan dari Jakarta, Surabaya serta Makassar." (Selengkapnya: Bantu Korban Bencana NTT-NTB, Kemenkes Bakal Datangkan Dokter dari Daerah Lain)

Pemerintah sebagaimana yang telah ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), BNPB akan membangun rumah-rumah yang rusak berat, rusak sedang, dan ringan, yang mana anggaran disiapkan pemerintah pusat.

"Untuk rusak berat itu Rp53 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta," tutup Doni.


Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian

Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya