Astronom Arab Saudi Pantau Hilal Ramadan Pekan Depan

Para astronom di Universitas Al Majmaah akan mulai mencari bulan sabit pekan depan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Apr 2021, 19:20 WIB
Bulan sabit. (NASA)

Liputan6.com, Riyadh - Observatorium Universitas Al Majmaah di Hawtat Sudair, dekat Riyadh, telah merilis pernyataan tentang kondisi ilmiah untuk mengamati bulan sabit untuk bulan Ramadan 1442.

Mengutip Gulf News, Selasa (6/4/2021), para astronom di observatorium tersebut mengatakan bahwa setelah melakukan perhitungan ilmiah mereka untuk menentukan penampakan bulan pada hari Minggu berikutnya tanggal 11 April 2021, yang sesuai dengan tanggal 29 Shaban, “bulan akan terbenam sebelum matahari,” dan karenanya tidak akan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Pernyataan pengamat menjelaskan bahwa penampakan bulan diperkirakan akan lebih jelas pada malam berikutnya pada 12 April, yang sesuai dengan tanggal Islam 30 Syaban.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Waktu Terbit Bulan Sabit

Gerhana matahari sebagian terlihat melalui bulan sabit pada menara masjid di Rawalpindi, Pakistan, Minggu (21/6/2020). Dunia menikmati Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Sebagian pada Minggu 21 Juni 2020. (AP Photo / Anjum Naveed)

Matahari akan terbenam di Mekkah pada pukul 6.38 malam dan bulan sabit akan terbit pada pukul 7.01 siang, "yang berarti bahwa bulan sabit akan terbentuk 22 menit setelah matahari terbenam, pada ketinggian 4,75 derajat."

Ibrahim Al Jarwan, anggota Persatuan Arab untuk Ilmu Astronomi dan Antariksa, mengatakan bulan suci kemungkinan akan dimulai pada Selasa (13/4). Idul Fitri yang diperingati pada 1 Syawal, diperkirakan jatuh pada Kamis (13/5).

Sang astronom juga mengungkapkan jam puasa selama sebulan.

Puasa akan dimulai pukul 4.43 pagi di Abu Dhabi pada hari pertama Ramadhan. Buka puasa pada pukul 06.47 malam, yang berarti jam puasa di hari pertama adalah 14 jam empat menit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya