Liputan6.com, Jakarta - Beredar di aplikasi percakapan terkait vaksin covid-19 mandiri yang diadakan mulai 8 April 2021. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak awal pekan ini.
Dalam pesan berantai disebutkan masyarakat umum bisa mendaftar dengan biaya Rp 600 ribu. Vaksinnya sendiri akan menggunakan vaksin Sinovac.
Advertisement
Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:
"Vaksin mandiri SINOVAC bersama PolarClinic di Surabaya
Didukung oleh KADIN, ASPROKSI, dan DINKES
Umur diatas 18 tahun, Pelaksanaan mulai tgl 8 April
Bertempat di KADIN
Apabila perusahaan telah menjadi anggota KADIN, bisa FREE dengan BPJS.
Apabila umum, biaya 600.000 sdh termasuk swab antigen"
https://polarclinic.id/vaksinVaksin Sinovac mandiri Rp 600.000,-"
Lalu benarkah pesan berantai berisi informasi program vaksin covid-19 mandiri mulai 8 April 2021?
#IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi. Ia menyebut pesan berantai itu tidak benar.
"Pesan berantai itu hoaks. Tidak ada yang namanya vaksin mandiri, adanya vaksin gotong royong sesuai permenkes 10/2021," ujar dr. Nadia saat dihubungi Selasa (6/4/2021).
"Vaksin gotong royong pendaftarannya dilakukan perusahaan untuk karyawannya. Tidak untuk masyarakat umum," katanya menambahkan.
Bantahan juga disampaikan oleh Ketua Satgas Sentra Vaksinasi Bersama BUMN Arya Sinulingga. "Itu hoaks," ujarnya.
Advertisement
Kesimpulan
Pesan berantai berisi informasi program vaksin covid-19 mandiri mulai 8 April 2021 adalah hoaks.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement