Liputan6.com, Jakarta Korea Utara bakal menarik diri dari Olimpiade Tokyo 2020. Pandemi virus Corona Covid-19 yang tidak kunjung berakhir, memaksa negara pimpinan Kim Jong Un menolak memberangkatkan atlet-atletnya.
Sikap ini disampaikan pemerintah Korea Utara lewat salah satu situs yang dikelola oleh kementrian olahraga di negara tersebut seperti dilansir dari Metro.co.uk, Selasa (6/4/2021). Sementara itu, otoritas Jepang telah membantah semua laporan terkait rencana boikot yang dilakukan Korut.
Advertisement
Katsunobu Kato, kepala sekretaris kabinet Jepang, mengatakan pemerintahnya masih mempertahankan keyakinan bahwa sebagian besar negara akan tetap bergabung dengan Olimpiade. Dia juga menjanjikan berbagai tindakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama acara.
Sementara Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa dia masih mengkonfirmasi rinciannya dan tidak dapat segera mengomentari masalah tersebut. Sedangkan Komite Olimpiade Jepang seperti dilansir Aljazera mengatakan Korea Utara belum memberi tahu bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo.
Terpisah, Kementerian Unifikasi Korea Selatan justru menyesalkan rencana Korea Utara tersebut. Sebab menurut mereka, Olimpiade Tokyo justru berpotensi meningkatkan hubungan antar-Korea.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Tertunda Selama 12 Bulan
Seperti diketahui, Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya bergulir pada bulan Juli lalu. Namun pandemi virus Corona Covid-19 memaksa ajang ini diundur selama 12 bulan hingga tahun ini. Sejumlah aturan ketat telah diterbitkan pihak penyelenggara guna menjaga kesalamatan para peserta hajatan tersebut.
Bulan lalu, pihak penyelenggara akhirnya melarang penonton dari luar negeri untuk menghadiri Olimpiade Tokyo 2020. Sementara 30 ribu atlet yang akan bertanding harus menjalani vaksinasi.
Advertisement
Kasus Masih Meningkat
Jepang sendiri belum benar-benar bebas dari pandemi virus Corona Covid-19. Sebaliknya, temuan-temuan kasus Covid-19 masih terus ditemukan, termasuk di lokasi pemusatan latihan tim polo air. Pawai obor di Osaka juga terpaksa dibatalkan kasus baru mencapai rekor tertinggi di sana.
Sementara itu, Korea Utara juga sejak awal sudah mengambil langkah tegas guna memutus mata rantai penyebaran virus dengan menutup perbatasan sejak Januari 2020. Langkah ini kemudian diikuti dengan tindakan mengisolasi para pendatang dari luar negeri di ibu kota negara.