Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita berinsial SR ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Barat atas tuduhan membuka praktik suntik filler ilegal. Pelaku tak memiliki kompeten pada bidang tersebut.
Selain itu, suntik filler atau cairan yang dimaksukkan ke dalam bagian tubuh tertentu dipastikan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.
Advertisement
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo menyebut, SR mulanya reseller atau penjual ulang cairan silikon. SR membeli secara online dengan harga Rp 3,5 juta per liter atau 1000 cc, kemudian dijual kembali dengan harga Rp 4,5 juta. Aktivitas itu dilakoni sejak September 2020.
"Tersangka SR melakukan pembelian produk berupa cairan silikon tanpa merek secara online. Produk itu yang digunakan untuk melakukan filler payudara maupun di bagian bokong," ujar Ady di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (6/4/2021).
Ady menyampaikan SR beralih berprofesi setelah mengenal seseorang berinisial LC pada 10 Oktober 2020. SR tak lagi menjual bahan baku suntik filler, namun justru membuka praktik. Menurut Ady, LC yang mengajarkan dan menerbitkan sertifikat untuk SR.
Polisi saat ini masih memburu LC. Berdasarkan keterangan SR, dia mengaku sebagai dokter.
"LC membuka pelatihan tentang filler payudara secara singkat kepada SR dan diberikan sertifikat. Nah sertifikat inilah yang menurut hasil penyelidikan kami itu digunakan untuk bisa membuat korban percaya terkait praktik yang dilakukan oleh tersangka SR," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dipromosikan Lewat Medsos
Ady menerangkan, SR mempromisikan suntik filler melalui akun media sosial Instagram, Beuaty Sexi Store. SR memasang tarif Rp 5 juta untuk filler sebanyak 500 cc dan Rp 3 juta untuk ukuran 250 cc.
"Yang bersangkutan juga dalam akun instagram Beuty Sexi Store memasag iklan dan menawarkan melakuka filler payudara," ujar Ady.
Ady menyebut, SR telah menyuntikan filler ke tubuh 15 orang wanita. Dua di antaranya adalah CT dan WT. Saat itu, SR melakukan penyuntikan filler payudara di sebuah hotel di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.
"CT dan WT mengubungi tersangka untuk meminta agar dilakukan filler. Perlu saya sampai ke rekan-rekan bahwa tersangka tidak memiliki tempat praktik khusus, dia home service bisa dipanggil. Akhirnya disepakati di sebuah hotel," ujar dia.
Advertisement
Demam hingga Luka Bernanah
Ady menerangkan, kedua korban merasa tidak nyaman setelah disuntik filler. Bagian tubuh yang disuntik mengalami infeksi. Sehingga mengadukan ke Polres Metro Jakarta Barat
"Korban jadi demam. Badannya tidak enak dan bekas suntikan tersebut mengeluarkan cairan nanah," ujar dia.
SR diringkus di kediamannya di Pondok Pucung, Tangerang Selatan. Dalam kasus ini, Polres Metro Jakarta Barat juga menangkap penyedia cairan suntik filler berinisial MP di daerah Batam.
"Di mana yang bersangkutan adalah orang yang selalu dihububgi SR untuk menjual cairan tersebut," ujar dia.
Kepolisian menyita sebanyak 298 botol cairan filler. Berdasarkan hasil pengacekan laboratorium, diketahui bahan baku yang digunakan adalah cairan silikon industri.
"Ada beberapa jenis silikon, tapi yang ada di depan kita ini adalah silikon industri yang tidak digunakan atau tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam kesehatan atau kecantikan," tandas dia.