Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di daerah terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditunda.
"Banyak yang terkena di Nusa Tenggara Timur, sehingga prioritas kita sekarang adalah penanggulangan bencana dulu," kata Menkes dalam acara virtual Forum Indonesia Bangkit-Strategi Sektor Kesehatan untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi.
Advertisement
"Jadi otomatis vaksinasinya kita tunda, kita fokus ke penanggulangan bencana, supaya rekan-rekan kita yang terkena dampak--baik itu wafat ataupun luka--itu bisa segera ditangani," ujarnya pada Selasa (6/4/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Budi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membangun sekitar 10 pos kesehatan dan mendatangkan tim tenaga kesehatan.
"Yang banyak ortopedi sama anestesi. Karena banyak yang patah tulang, kemudian perlu segera dioperasi atau dibius, itu sudah kita kirim ke sana," kata Menkes.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Presiden Minta Menkes Sediakan Pelayanan Kesehatan
Menurut Budi, berdasarkan Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Jokowi dan beberapa Kementerian terkait, siklon tropis Seroja yang terjadi saat ini merupakan yang terbesar yang berdampak di Indonesia.
"Biasanya Indonesia daerahnya tidak terkena langsung siklon tropisnya," kata Budi Gunadi. "Ini pertama kali kita kena. Jadi memang kita mesti memperhatikan dampak perubahan lingkungan yang terjadi."
Dalam Ratas di hari yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Menkes untuk sesegera mungkin menyediakan pelayanan kesehatan bagi korban terdampak bencana di NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Pastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan penanganan korban yang memerlukan pertolongan medis," kata Jokowi seraya meminta agar tim dan bantuan dapat tiba di lokasi secepatnya.
Presiden juga meminta Menkes untuk memperbanyak tempat pelayanan kesehatan di lokasi terdampak bencana, serta mempersiapkan rumah sakit untuk penanganan para korban.
"Serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya," kata Jokowi.
Advertisement