Buka Munas LDII, Jokowi Pesan Organisasi Keagamaan Harus Patuh Pancasila dan Berbineka

Jokowi melanjutkan, organisasi keagamaan juga wajib menjunjung tinggi toleransi terhadap sesama.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Apr 2021, 11:09 WIB
Jokowi memberi sambutan dalam Musyawaran Nasional ke-IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), secara daring. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi membuka Musyawaran Nasional ke-IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), secara daring. Dalam pidato pembukanya, Jokowi menitipkan empat pesan kepada organisasi keagaaman di Indonesia yang harus dipegang sebagai pedoman. 

"Pertama organisasi keagaamaan harus mengedapankan prinsip yang menjunjung tinggi Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945," pesan Jokowi kepada LDII, Rabu (7/4/2021).

Jokowi melanjutkan, organisasi keagamaan juga wajib menjunjung tinggi toleransi terhadap sesama. Menurut Jokowi, organisasi keagaamn justru harus membuka ruang terhadap kepercayaan lain untuk saling menghargai.

"Organisasi keagaam juga harus menjunjug tinggi toleransi terhadap sesama dan memberi ruang terhadap orang lain dan menghargai kesetaraan dan bersedia bekerjasama," kata Jokowi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Prinsip Anti-Kekerasan

Ketiga, sambung Jokowi, organisasi harus juga memiliki prinsip anti kekerasan menolak kekerasan fisik dan verbal. Terkahir, Jokowi meminta kepada organisasi keagamaan harus bjsa menghargai tradisi dan budaya lokal yang ada di masyarakat Indonesia.

"Kita ini bhineka, merupakan warisan leluhur kita sebagai bangsa Indonesia yang harus dihargai tradisi dan budayanya," Jokowi menandasi.

Usai memberikan pesan tersebut, Jokowi pun membuka dengan resmi acara musyawarah nasional yang bertemakan Penguatan SDM Profesional Religius Untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju Indonesia Maju.

"Bismilah saya buka musyawarah nasional ke-IX LDII pagi ini," Jokowi menandasi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya