Pesan Mendalam dari Pidato Nabi Muhammad Jelang Ramadhan

Nabi Muhammad menyampaikan keistimewaan Ramadhan serta anjuran untuk meningkatkan penghambaan kepada Allah dan kepedulian sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2021, 11:12 WIB
Dari pemantauan udara suasana Masjidil Haram dan sekitarnya sepi pada hari pertama bulan suci Ramadan di kota suci Makkah, Arab Saudi (24/4/2020). Pemerintah Arab Saudi masih memberlakukan lockdown akibat pandemi Covid-19 di hari pertama bulan suci Ramadan di Kota Makkah. (AFP/Bandar Aldandani)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan suci Ramadhan segera tiba. Hanya tinggal beberapa hari lagi, bulan mulia yang paling ditunggu seluruh umat Muslim di dunia akan datang.

Menyambut bulan penuh berkah ini, umat Islam diingatkan kembali pada pidato Nabi Muhammad. Nabi yang mendapat gelar Al Amin itu menyampaikan keistimewaan Ramadhan serta anjuran untuk meningkatkan penghambaan kepada Allah dan kepedulian sosial.

Diingatkan Nabi Muhammad pada sebuah pidatonya di depan para sahabat, Ramadhan merupakan bulan agung dan penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Pada bulan Ramadhan, Allah menjadikan puasa sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau salat di malam harinya sebagai ibadah sunah.

"Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain," ucap Nabi Muhammad kala itu.

Nabi Muhammad juga menyebut, Ramadhan merupakan bulan kesabaran. Sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga.

Ramadhan juga adalah bulan pertolongan. Pada bulan itu, rezeki orang-orang mukmin akan ditambah oleh Allah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pahala Berlipat

Ilustrasi Ramadan (sumber: iStockphoto)

Rasul terakhir bagi umat Muslim ini juga menyampaikan kabar gembira kepada siapa saja yang memiliki jiwa sosial tinggi di bulan Ramadhan.

Mereka yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa, maka akan diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka. Mereka juga akan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut.

"Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikit pun," kata Nabi Muhammad.

Di tengah pidatonya, para sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad bagaimana jika di antara mereka tidak memiliki makanan yang bisa diberikan kepada orang lain untuk berbuka puasa.

Rasulullah menjawab, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu."


Awal Ramadhan Penuh Berkah

Sudah hari ke-30, Lebaran sudah di depan mata, puasa Ramadan akan segera berakhir. (Ilustrasi: Pexels.com)

Nabi yang lahir pada 570 M di Mekkah ini melanjutkan, masa awal Ramadhan dipenuhi dengan rahmat. Periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan dan pada periode terakhir merupakan pembebasan manusia dari azab neraka.

Di bulan Ramadhan ini, kata Rasulullah, Allah akan mengampuni dosa-dosa para majikan yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya. Mereka juga akan dibebaskan dari api neraka.

"Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. (Untuk meraih) dua bagian yang pertama, hendaklah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. (Untuk meraih) dua bagian yang kedua hendaklah memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka."

 

Reporter : Supriatin

Sumber : Merdeka

 

(Daffa Haiqal Nurfajri)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya