Antam Siap Pasok Bahan Baku Indonesia Battery Corporation

SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan, pembangunan ekosistem industri EV Battery ini dilakukan mulai dari pengolahan atau pemurnian nikel.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Apr 2021, 14:53 WIB
Pengembangan baterai listrik jadi fokus untuk Volkswagen (carscoops)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam sebagai bagian dari holding industri pertambangan MIND ID, menyampaikan kesanggupanya untuk memasok bahan baku proyek Indonesia Battery Corporation atau IBC.

SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan, pembangunan ekosistem industri EV Battery ini dilakukan mulai dari pengolahan atau pemurnian nikel. Kemudian pembuatan bahan baku baterai dalam bentuk prekursor dan katoda, hingga baterai sel dan battery pack yang akan menjadi bagian dari rencana kerja IBC nantinya.

“Dalam rantai ekosistem industri EV Battery ini Antam berkomitmen untuk menyuplai kebutuhan bahan baku,” kata Kunto dalam video konferensi, Rabu (7/4/2021).

Antam bersama dengan pemegang saham lainnya di IBC, meyakini proyek tersebut akan mampu untuk memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara dan masyarakat. Terutama bagi terwujudnya komitmen hilirisasi industri mineral di Indonesia.

“Pada prinsipnya dapat disampaikan bahwa Antam senantiasa terbuka terhadap peluang-peluang yang mendukung penguatan bisnis Komoditas utama Antam dari hulu hingga ke hilir, yang diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan kinerja positif perusahaan serta berkontribusi kepada masyarakat,” pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Antam Siapkan Belanja Modal Rp 2,8 Triliun

Petugas menata emas batangan di Galeri 24 Pegadaian Kota Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp 12.000 menjadi Rp 893 ribu per gram pada perdagangan Kamis, 11 Juni 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,84 triliun pada 2021. 

SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko menjelaskan, dana tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan yang bersifat produktif, pengembangan usaha dan sejumlah proyek perseroan, salah satunya pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH).

"Yang terbesar adalah untuk usaha. Sebagaimana yang diketahui, saat ini Antam sedang dalam proses penyelesaian pabrik smelter feronikel di Halmahera Timur,” kata Kunto dalam video konferensi, Rabu, 7 April 2021.

Selain itu, Antam juga memiliki kerja sama dengan PT Inalum dalam Proyek smelter grade alumina refinery (SGAR), serta proyek pengembangan lainnya yang saat ini sedang digodok oleh tim Antam untuk segera dikerjakan.

"Tahun ini kita masih akan berfokus pada penyelesaian smelter khususnya di pabrik feronikel di Halmahera Timur untuk bisa segera berkontribusi kepada perusahaan,” kata Kunto.

Saat ini, Kunto mengatakan proyek tersebut sedang dalam proses penyelesaian. Dengan kapasitas sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel, smelter ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas portofolio feronikel Antam akan menjadi sebesar 40.500 ton nikel dalam feronikel.

"Saat ini baru tercatat sebesar 27.000 ton nikel dalam feronikel. Sehingga jika ditambah kapasitas pabrik yang baru 13.500 akan berjumlah 40.500 ton nikel,” ujar dia.

Ia menambahkan, perkembangkan pabrik smelter itu sudah mencapai 98 persen. "Untuk pabrik smelter tersebut, progresnya sudah mencapai 98 persen untuk saat ini,” tegas dia.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya