6 Hal Terkait Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah DKI Jakarta

Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah mulai dilakukan di DKI Jakarta terhitung pada hari ini, Rabu (7/4/2021) hingga Jumat 9 April 2021.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Apr 2021, 16:30 WIB
Suasana saat siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di salah satu ruang kelas SDN Pulogadung 07, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta hari ini mulai menggelar pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah mulai dilakukan di DKI Jakarta pada hari ini, Rabu (7/4/2021) hingga Jumat 9 April 2021.

Ada 85 sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah. Jumlah tersebut berdasarkan seleksi yang telah ditentukan dari Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.

"Dari 100 (yang ikut assesment), itu sisanya 85 sekolah, piloting SD, SMP, SMA, SMK," kata Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja saat dihubungi, Selasa, 6 April 2021.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menjelaskan, dalam uji coba pembelajaran tatap muka itu, para siswa hanya masuk sekali dalam seminggu.

"Jumlah hari tatap muka terbatas adalah 1 hari dalam 1 minggu untuk 1 jenjang kelas," kata Nahdiana dalam keterangannya.

Selain itu, menurut dia, untuk durasi pembelajaran tatap muka di sekolah juga terbatas.

Berikut deretan hal terkait uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang mulai dilakukan DKI Jakarta dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diikuti 85 Sekolah

Tim Satgas COVID-19 bentukan pihak sekolah memeriksa suhu tubuh siswa saat hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Pulogadung 07, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebanyak 85 sekolah di DKI Jakarta menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada Rabu 7 April 2021. Jumlah tersebut berdasarkan hasil kriteria yang telah ditentukan dari Dinas Pendidikan.

"Dari 100 (yang ikut assesment), itu sisanya 85 sekolah, piloting SD, SMP, SMA, SMK," kata Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja saat dihubungi, Selasa, 6 April 2021.

Dia mengatakan, dalam seleksi itu, 100 sekolah yang mengajukan pembelajaran tatap muka harus memenuhi dua persyaratan. Yakni meliputi kesiapan pengajar, siswa, serta sarana dan prasarana kesehatan yang ada di sekolah tersebut.

Lalu, mengenai penguasaan teknologi saat berlangsungnya pembelajaran tatap muka dan daring. Selanjutnya mengenai pelaksanaan vaksinasi para guru.

"Setelah ikuti assesment, maka sekolah harus ikuti pelatihan Disdik untuk menguatkan kesiapan guru dan sarana-prasarana yang ada," jelas dia.

 


Daftar Sekolah yang Ikuti Uji Coba PTM

Orangtua saat menjemput siswa usai mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN Pulogadung 07, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pembelajaran tatap muka di DKI Jakarta dilakukan tanpa istirahat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Berikut daftar 85 sekolah yang akan ikut uji coba pembelajaran tatap muka pada Rabu, 7 April 2021:

Jakarta Timur:

1. SDN Tengah 07

2. SDN Baru 08

3. SDN Cipinang Melayu 08

4. SDN Penggilingan 05

5. SDN Pondok Kelapa 05

6. SDN Jati 01

7. SDN Bambu Apus 01

8. SD Panca Bhakti

9. SDN Pulogadung 07

10. SDN Tengah 06

11. SDN Ciracas 07

12. SDN Kelapa Dua Wetan 02

13. SMPN 217 Jakarta

14. SMP ST. Fransiskus II Jakarta

15. SMPN 236

16. SMA Cikal Amri

17. SMA Diponegoro 1

18. SMKS Islam PB Soedirman 2 Jakarta

19. SMKS Budi Warman 2 Jakarta

20. SMKS Malaka Jakarta

21. SMKN 51 Jakarta

22. SMKN 22 Jakarta

23. SMKN 66 Jakarta

24. SMKS Insan Mulia Informatika

25. MIS At Taqwa Pedurenan

Jakarta Selatan

1. SDN Cipete Utara 15

2. SDN Gandaria Utara 11

3. SDN Kebagusan 04

4. SD Cikal

5. SDN Pondok Labu 14

6. SDN Manggarai 03

7. SD Lycee Francais De Jakarta

8. SD Jakarta Intercultural School Pattimura

9. SD Jakarta Intercultural School P. Indah

10. SD ACG School Jakarta

11. SMP Jakarta Intercultural School Cilandak

12. SMP Highscope Indonesia

13. SMP Lycee Francais De Jakarta

14. SMA Pelita Harapan Kemang Village

15. SMA Jakarta Intercultural School

16. SMA Lycee Francais De Jakarta

17. SMKS YPK Kesatuan Jakarta

18. SMKS Dharma Karya

19. SMKN 15 Jakarta

20. SMKN 6 Jakarta

21. SMKN 32 Jakarta

22. SMKN 30 Jakarta

23. SMKN 28 Jakarta

24. SMKS Wisata Indonesia

25. MTSN 32 Jakarta

Jakarta Pusat, Utara, dan Kepulauan Seribu

Jakarta Pusat:

1. SDN Cideng 07

2. SDN Kenari 08

3. SDN Petojo Utara 05

4. SDN Rawasari 05

5. SMP Mahatma Gandhi School

6. SMKN 44 Jakarta

7. SMKN 16 Jakarta

8. SMKN 2 Jakarta

9. SMKS Muhammadiyah 2 Jakarta

10. Puspita Martha

Jakarta Utara:

1. SDN Pademangan Barat 11

2. SDN Sukapura 01

3. SDN Rorotan 02

4. SDN Pejagalan 03

5. SMAK Penabur Kelapa Gading

6. SMKS Walang Jaya

Kepulauan Seribu:

1. SDN Pulau Tidung 01

Jakarta Barat

1. SDN Kapuk 01

2. SDN Kedoya Selatan 01

3. SDN Tegal Alur 17

4. SDN Kalideres 01

5. SD Negeri Palmerah 03

6. SDN Jembatan Lima 02

7. SDN Cengkareng Timur 04

8. SD Negeri Angke 03

9. SMP Bina Insan Mandiri

10. SMP Yadika 5

11. SMKS Cindera Mata Indah Jakarta

12. SMKN 60 Jakarta

13. SMKN 9 Jakarta

14. SMKS Muhammadiyah 4 Jakarta

15. MIS Nurul Yaqin

16. MAN 10 Jakarta

17. MAS Annida Al Islamy

18. MTSS Annida Al Islamy

 


Hanya Sekali Seminggu

Suasana saat siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di salah satu ruang kelas SDN Pulogadung 07, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Siswa wajib mengenakan masker dan menjalani protokol kesehatan sebelum memasuki kelas seperti pemeriksaan suhu tubuh dan mencuci tangan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan, dalam uji coba pembelajaran tatap muka yang akan berlangsung pada Rabu 7 April 2021, hanya masuk sekali dalam seminggu.

"Jumlah hari tatap muka terbatas adalah 1 hari dalam 1 minggu untuk 1 jenjang kelas," kata Nahdiana dalam keterangannya, Selasa, 6 April 2021.

Selain itu, para peserta pembelajaran tatap muka juga dibatasi maksimal 50 persen dari jumlah keseluruhan satu kelas. Nantinya, pengaturan tempat duduk siswa juga berikan jarak 1,5 meter.

Adapun Nahdiana menuturkan, untuk durasi pembelajaran tatap muka juga terbatas.

"Durasi belajar yang terbatas antara 3 sampai 4 jam dalam satu hari," ungkap Nahdiana.

Hal ini, lanjut dia, sama dengan materi pelajarannya yang juga terbatas.

"Yaitu hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada pembelajaran tatap muka," kata Nahdiana.

 


Sekolah Ditutup Sementara Bila Ditemukan Covid-19

Siswa kelas V menggunakan hand sanitizer sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14, Jakarta Selatan, Rabu (7/04/2021). Mulai hari ini, Pemprov DKI melakukan pembelajaran tatap muka bagi 85 sekolah dari semua jenjang pendidikan hingga 29 April. (merdeka.com/Arie Basuki)

Nahdiana menyatakan, sekolah akan ditutup sementara saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) bila ditemukan kasus Covid-19.

"Jika diketahui terdapat kasus positif terpapar Covid-19, maka satuan pendidikan ditutup selama 3x24 jam," kata dia.

Lalu, pihak sekolah harus segera melakukan koordinasi dengan puskesmas terdekat. Selama penutupan tersebut, sekolahan tersebut akan dilakukan penyemprotan disinfektan.

Kemudian, Dinas Kesehatan juga akan melakukan tracing pada kontak erat.

"Satuan pendidikan dibuka kembali, setelah pihak berwenang menyatakan sekolah dalam kondisi aman dari paparan Covid-19," jelas dia.

 


Disdik DKI Pastikan Siswa yang PTM di Sekolah Sehat

Suasana kegiatan pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14, Jakarta Selatan, Rabu (7/04/2021). Mulai hari ini, Pemprov DKI melakukan pembelajaran tatap muka bagi 85 sekolah dari semua jenjang pendidikan hingga 29 April. (merdeka.com/Arie Basuki)

Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Sonny Juhersoni memastikan, peserta didik yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah hari ini dalam kondisi sehat.

Karena, kata dia, pihaknya mewajibkan pihak sekolah untuk melaporkan kondisi kesehatan peserta didik sebelum uji coba dilaksanakan.

"Bahkan ke depannya, pihak sekolah harus melaporkan kondisi kesehatan para peserta didik setiap 2 minggu sekali melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki)," ujar Sonny saat ditemui di SMKN 28 Jakarta Selatan, Rabu (7/4/2021).

Menurut dia, laporan tersebut merupakan rekap dari skrining kondisi kesehatan yang dilakukan sekolah setiap hari melalui Google Form.

"Kalau dari sekolah itu setiap hari skriningnya melalui Google Form untuk mengetahui anak itu sehat atau tidak. Nah kalau setiap 2 minggu itu melalui aplikasi Jaki. Kalau anak tidak sehat, tidak boleh ke sekolah," kata Sonny.

 


Tetap Ada Pembelajaran Daring

Program Digital Village & Library untuk membantu anak-anak belajar daring/dok. SOS Children’s Villages

Sonny menjelaskan, para peserta didik tidak pergi ke sekolah selama 5 hari berturut-turut namun selang-seling.

"Saat di rumah, orangtua diharapkan bisa mendampingi anaknya belajar dari rumah secara daring," ucap dia.

Sonny pun berharap, orangtua bisa bekerjasama dengan guru dalam mengontrol kondisi kesehatan anak-anaknya.

"Jadi sekarang ini metodenya blended learning ya lebih tepatnya, bukan PTM (pembelajaran tatap muka). Karena selang-seling, hari ini belajar di sekolah, besok belajar online di rumah. Jadinya orangtua memang harus sering komunikasi sama guru," papar Sony.

Sonny pun mengapresiasi para orangtua murid yang telah mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini.

Menurut dia, tanpa adanya dukungan dan kepercayaan orangtua, PTM ini tidak akan berjalan lancar.


Uji Coba Belajar Tatap Muka Sekolah di Jakarta

Infografis Uji Coba Belajar Tatap Muka Sekolah di Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya