Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku kesulitan mencari korban bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih hilang. Faktor cuaca menjadi alasan yang menyulitkan proses pencarian.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, cuaca di lokasi yang belum menentu membuat kapal-kapal berisiko untuk berlayar. Akibatnya, alat berat pendukung proses pencarian belum bisa didatangkan ke lokasi.
Advertisement
"Cuaca yang juga masih belum begitu bagus karena sejumlah kapal yang mengangkut alat berat ini tidak bisa berlayar," ujar Doni dalam konferensi pers secara daring, Rabu (7/4/2021).
Doni mengutarakan bahwa alat berat begitu dibutuhkan guna membantu proses pencarian korban di lokasi bencana. Menurutnya, alat berat sulit menjangkau lokasi lantaran transportasi utama di tempat bencana, yakni kapal sulit bergerak.
"Kesulitan untuk memobilisasi alat berat, ekskavator dan juga dump truck untuk mengangkut batu-batu yang sangat besar," ujarnya.
Ia berharap agar cuaca segera bersahabat, sehingga alat berat bisa dimobilisasi ke seluruh lokasi terdampak bencana yang masih tersolasi.
"Namun mudah-mudahan cuaca malam ini semakin baik sehingga alat berat bisa dikirim dari Larantuka ke Pulau Adonara," harapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Korban Jiwa Mencapai 136 Orang
BNPB kembali melaporkan perkembangan temuan korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai dengan Rabu pukul 20.00 WIB (7/4/2021). Doni Monardo mengungkap jumlah korban jiwa kembali mengalami peningkatan. Dari hari sebelumnya yang baru 117 jiwa kini mencapai 136 jiwa.
"Total korban meninggal yang telah ditemukan jasadnya mencapai 138 orang. Dan yang masih dalam pencarian sebanyak 61 orang," ujar Doni dalam konferensi pers secara daring pada Rabu (7/4/2021).
Adapun daftar sebaran korban adalah sebagai berikut:
1. Flores Timur yang meninggal ada 67 orang, yang hilang ada 6 orang.
2. Kabupaten Alor yang meninggal ada 25 orang, yang hilang ada 20 orang.
3. Malaka yang meninggal ada 4 orang.
4. Kabupaten Kupang yang meninggal ada 5 orang.
5. Kabupaten Lembata yang meninggal 32 orang, yang hilang 35 orang.
6. Kabupaten Sabu Raijua yang meninggal ada 2 orang yang meninggal.
7. Kota Ende, Kota Kupang dan Ngada masing-masing ada satu yang meninggal dunia.
Advertisement