Liputan6.com, Jakarta - Kasus maloklusi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal di Indonesia terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 80 persen dari populasi.
Sayangnya, banyak yang menganggap maloklusi hanya isu estetika yang tak perlu diperbaiki. Padahal kondisi ini bisa menimbulkan dampak negatif jangka panjang, seperti timbulnya karies hingga penyakit sistemik lainnya pada gigi dan mulut.
Advertisement
Untuk membantu masyarakat mengatasi masalah tersebut startup berbasis teknologi di bidang perawatan gigi kosmetik, Klar, menggabungkan kecanggihan teknologi software dan aplikasi dengan keahlian kedokteran gigi spesialis dalam bentuk aligner berteknologi modern.
Teknologi merapikan gigi tanpa penggunaan behel ini dikembangkan oleh ortodontis berpengalaman dan setiap setnya dibuat secara khusus dengan inovasi terkini untuk menyesuaikan kebutuhan pasien.
CEO dan Co-founder Klar, Ellen Pranata, mengatakan teknologi yang dikembangkan terletak pada kombinasi pengalaman nyata selama bertahun-tahun di dunia kedokteran gigi.
"Inovasi ini juga hadir berkat perkembangan teknologi yang dirancang khusus untuk memperbaiki tampilan gigi bagi kesehatan jangka panjang maupun untuk tampilan estetika," ujar Ellen melalui keterangannya, Kamis (8/4/2021).
Untuk mempermudah masyarakat dalam memperbaiki penampilan gigi, Klar bermitra dengan lebih dari 300 dokter gigi di seluruh Indonesia melalui aplikasi Klar Smile.
Tes Senyum Lewat Selfie
Melalui aplikasi ini pengguna dapat melakukan tes senyum mereka dengan melakukan selfie kondisi senyum dan gigi mereka, kemudian akan mendapatkan penilaian dan saran perawatan gigi mereka dari ortodontis.
"Bagi pengguna yang sedang melakukan perawatan gigi, aplikasi ini berfungsi juga sebagai pengingat dan memonitor proses perawatan gigi tersebut. Dan yang paling memudahkan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang, pengguna dapat melakukan konsultasi secara online dengan dokter via aplikasi, sehingga meminimalkan jumlah visit ke klinik," Ellen menjelaskan.
Dengan kemajuan teknologi, khususnya telemedis, ia berpendapat seharusnya ada alternatif yang lebih baik untuk merapikan gigi--didukung teknologi yang memudahkan bagi pasien dan dokter gigi--dibuat oleh spesialis (ortodontis).
Advertisement
Rangkul Para Dokter Gigi
"Maka itu, kami membuat ekosistem perawatan gigi yang terintegrasi, di mana kami mengundang para dokter gigi dan ortodontis untuk memberikan konsultasi secara online, merancang aligner yang tepat untuk pasien, dan setiap pasien bisa melakukan check-up secara berkala menggunakan aplikasi," ucapnya menambahkan.
Di tahun ini Klar akan menggandeng lebih banyak klinik untuk menjadi mitra penyedia, serta menggandeng para ortodontis dan dokter gigi untuk melebarkan jangkauan dan melayani pasien secara efektif.
Saat ini Klar Aligner telah tersebar di lebih dari 110 klinik gigi di sejumlah kota di Indonesia.