Jelang Ramadan Warga Riau Diminta Tidak Panic Buying

Jelang Ramadan, Pemprov Riau mengimbau warga untuk tidak panic buying alias memborong kebutuhan sekari-hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2021, 12:00 WIB
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution ketika mengecek vaksin Covid-19 yang sudah tiba di Pekanbaru. (Liputan6.com/Diskominfo Riau/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Jelang Ramadan, Pemprov Riau mengimbau warga untuk tidak panic buying alias memborong kebutuhan sekari-hari. Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution memastikan stok kebutuhan pokok di Riau masih cukup menjelang Ramadan.

"Masyarakat diminta untuk berbelanja secara bijak sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan," kata Edy Natar, Rabu (8/4/2021).

Edy mengatakan jumlah penduduk Riau berdasarkan data BPS Riau sebanyak 6,33 juta jiwa, dan untuk memenuhi kebutuhan dan pasokan pangan masyarakat, seperti beras, cabe merah, bawang merah, minyak goreng, gula, telur dan daging ayam, masih tergantung dan dipasok dari sejumlah daerah lain.

Ia mengingatkan bahwa tidak jarang terjadi gangguan pasokan atau distribusi akan berakibat pada harga tidak terkendali, terlebih setiap menyambut datangnya bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1442 H.

"Makanya rapat ini kami mengumpulkan semua ketua TPID kabupaten/kota agar bersama-sama untuk memangkas alur distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat, dari sentra penghasil ke pasar sehingga harga dapat stabil," kata Edy.

Untuk peningkatan produksi, lanjut dia, Organisasi Perangkat Daerah di kabupaten/kota juga diminta aktif menggerakkan masyarakat dalam pertanian dengan menjalankan program jaga kampung.

Sedangkan pengawasan alur distribusi guna mencegah penimbunan sembako, Edy mengutarakan harapannya agar ada kerjasama dari Polda Riau di lapangan.

"Kita berharap ada kerjasama yang baik dari semua TPID di Riau, karena sebentar lagi akan Ramadan dan Idul Fitri. Juga dengan Polda di lapangan melakukan pengawasan," kata Edy.

Sementara itu Kepala Bank Indonesia Perwakilan Wilayah Riau, Decymus mengatakan besaran inflasi tahun 2021 dalam tiga bulan terakhir sudah angka 1,8 persen. Sementara batas inflasi setahun ini bagi Riau dipatok 3,5 persen + 1.

"Padahal masih ada waktu selama sembilan bulan ke depan hingga akhir tahun. Maka strategi BI untuk mengatur inflasi, kami koordinasi dengan Pemda dan Bulog, tujuannya untuk mengendalikan harga, memastikan pasokan," kata Decymus.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya