Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik cenderung beragam pada perdagangan saham Kamis pagi, (8/4/2021) setelah indeks saham S&P 500 catat rekor baru di wall street.
Di Jepang, indeks saham Nikkei melemah 0,55 persen. Sementara itu, indeks saham Topix turun 0,62 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,32 persen. Indeks saham Australia ASX 200 naik 0,39 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen.
Advertisement
Di wall street, indeks saham S&P 500 naik 0,15 persen. Indeks saham Dow Jones menguat 16,02 poin ke posisi 33.446,26. Indeks saham Nasdaq melemah 0,1 persen ke posisi 13.688,84.
Gerak saham di Wall Street dipengaruhi sentimen bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve yang merilis risalah dari pertemuan pada Maret 2021.
The Federal Reserve mempertahankan kebijakan akomodatifnya. Ringkasan pertemuan menunjukkan meski para pejabat melihat ekonomi meningkat pesat, mereka melihat lebih banyak kemajuan yang dibutuhkan sebelum perubahan kebijakan. Indeks dolar AS berada di posisi 92,41. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,88 per dolar AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Wall Street Bervariasi
Sebelumnya, Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Rabu, 7 April 2021.
Indeks saham S&P 500 menguat terbatas tetapi mencapai rekor tertinggi didorong risalah dari pertemuan terakhir the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.
Dari rapat itu menunjukkan the fed berkomitmen untuk kebijakan akomodatif sehingga mendukung pemulihan ekonomi penuh.
Pada penutupan wall street, indeks saham S&P 500 naik 0,1 persen menjadi 4.079,95. Indeks saham Dow Jones menguat 16,02 poin atau 0,1 persen menjadi 33.446,26. Indeks saham Nasdaq tergelincir 0,1 persen menjadi 13.668,84. Indeks saham Nasdaq turun bahkan saat saham teknologi mencatat keuntungan yang solid.
Saham Amazon, Apple dan Alphabet naik lebih dari satu persen. Sementara saham Facebook melonjak 2,2 persen. Sentimen the Federal Reserve mewarnai laju wall street.
Pejabat the Fed mengindikasikan pada pertemuan terakhirnya kalau laju pembelian aset akan tetap sama, dan sementara bank sentra juga mengejar tujuan ekonominya.
"Para peserta mencatat mungkin akan membutuhkan waktu sampai kemajuan substansial lebih lanjut menuju tujuan maksimum ketenagakerjaan dan stabilitas harga. Komite akan sesuai dengan pedoman, pembelian aset akan berlanjut setidaknya pada kecepatan saat ini,” demikian bunyi risalah rapat, dilansir dari CNBC, Kamis, (8/4/2021).
Advertisement